Selama beberapa tahun terakhir, seujumlah media melaporkan adanya peningkatan pesawat militer Amerika Serikat (AS) DAN Inggris di pangkalan Akrotiri RAGF Inggris di Siprus tahun lalu.
Hal itu dilaporkan merupakan upaya mendukung pasukan Israel atas serangan mereka di Gaza, dengan menyuplai persenjataan dan amunisi serta melakukan pengintaian untuk mengumpulkan dan mendapatkan data intelijen.
Sebelumnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menegaskan bakal menyerang Siprus jika terlibat membantu Israel.
Peringatan itu dikeluarkan Nasrallah pekan lalu, jika membiarkan Israel dan sekutunya menggunakan wilayah itu sebagai pangkalan dalam operasi militer untuk melawan Lebanon.
“Membuka bandara Siprus, dan pangkalan untuk menargetkan Lebanon berarti pemerintahan Siprus menjadi bagian dari perang,” katanya.
“Pihak perlawanan akan menghadapi mereka sebagai bagian dari perang jika Israel melakukan invasi ke Lebanon,” kata Nasrallah.
Siprus sendiri membantah bahwa mereka memiliki peranan dalam penyerangan yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Eks Wakil Raisi Mundur dari Pencalonan Presiden Iran, Demi Menguatnya Koalisi Garis Keras
Presiden Siprus Nikos Christodulides menegaskan bahwa negaranya tak terlibat sama sekali dan bukan bagian dari masalah.
Ia mengatakan bahwa Siprus berpartisipasi dalam menetapkan rute bantuan maritim ke Gaza.
Christodoulides menegaskan bahwa pihaknya mendemonstrasikan bahwa mereka merupakan bagian dari solusi.
Sumber : Middle East Monitor
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.