Kompas TV internasional kompas dunia

Kerja Sama Pertahanan Putin dan Kim Jong-Un Buat Korsel Tegang, Seoul Siap Kirim Senjata ke Ukraina

Kompas.tv - 21 Juni 2024, 08:59 WIB
kerja-sama-pertahanan-putin-dan-kim-jong-un-buat-korsel-tegang-seoul-siap-kirim-senjata-ke-ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menandatangani kesepakatan di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (19/6/2024). (Sumber: AP News)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

SEOUL, KOMPAS.TV - Kesepakatan kerja sama pertahanan yang ditandatangani Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) lalu membuat Korea Selatan (Korsel) tegang.

Di bawah kesepakatan tersebut, jika salah satu negara diserang dan didorong untuk perang, yang lainnya akan mengerahkan bantuan militer dan lainnya secepatnya.

Tetapi, kesepakatan tersebut harus sesuai dengan undang-undang kedua negara, serta Artikel 51 Piagam PBB, yang mengakui negara anggota PBB memiliki hak membela diri.

Baca Juga: China Dituduh Hapus Unsur Uighur dari Nama Desa, Diganti yang Sesuai Ideologi Partai Komunis

Kantor Presiden Korsel Yoon Suk-yeol merespons dengan mengeluarkan pernyataan mengecam kesepakatan tersebut.

Ia menyebut kerja sama itu merupakan ancaman bagi keamanan negaranya dan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB.

Kantor Presiden Korsel pun memperingatkan akan ada konsekuensi negatif terhadap hubungan Seoul dengan Moskow.

“Tak masuk akal jika dua pihak yang memiliki sejarah melancarkan perang invasi, perang Korea dan perang di Ukraina, kini bersumpah saling bekerja sama militer dengan alasan serangan pencegahan oleh komunitas internasional tidak akan pernah terjadi,” kata Kantor Presiden Yoon Suk-yeol, seperti dilansir Associated Press, Jumat (21/6/2024).

Sementara di sidang PBB di New York, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul menyebut kerja sama tersebut "tercela".

Pasalnya, tindakan itu membuat Rusia melanggar beberapa resolusi sanksi PBB terhadap Korea Utara yang disetujui oleh Moskow sendiri.

Penasihat nasional Yoon Suk-yeol, Chang Ho-jin, mengatakan Seoul akan mempertimbangkan kembali peluang untuk menyediakan persenjataan bagi Ukraina, demi membantu negara itu melawan invasi Rusia.

Korea Selatan, negara pengekspor senjata yang berkembang dengan persenjataan lengkap yang didukung Amerika Serikat (AS), telah memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan lainnya kepada Ukraina.

Mereka juga telah ikut serta dalam sanksi ekonomi yang dipimpin AS terhadap Moskow.

Namun, Korea Selatan tidak secara langsung memberikan senjata kepada Kiev, dengan alasan kebijakan lama untuk tak memasok senjata ke negara-negara yang aktif terlibat konflik.

Tetapi kerja sama Rusia dan Korea Utara tersebut tampaknya akan membuat Korea Selatan tak lagi mengikuti kebijakan itu.

Baca Juga: Putin dan Kim Jong-Un Tandatangani Kerja Sama Hadapi Lawan, Disebut Paling Kuat Usai Perang Dingin

Sedangkan Putin yang tengah melakukan perjalanan ke Hanoi, Vietnam, menegaskan memasok persenjataan ke Ukraina bakal menjadi kesalahan besar untuk Korsel.

Ia menegaskan jika hal itu terjadi, maka akan berujung pada keputusan yang tak akan disukai oleh kepemimpinan Korsel saat ini.

Putin menegaskan Seoul tak perlu khawatir dengan kesepakatan itu jika mereka tak berencana menginvasi Pyongyang.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x