Kompas TV internasional kompas dunia

Pemerintah Ukraina Tak Pakai Pendingin Ruangan, Efek Kekurangan Listrik akibat Serangan Rusia

Kompas.tv - 8 Juni 2024, 12:52 WIB
pemerintah-ukraina-tak-pakai-pendingin-ruangan-efek-kekurangan-listrik-akibat-serangan-rusia
Perdana Menteri Ukraina Denys Shymhal. (Sumber: AP Photo/Eugene Hoshiko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV - Pemerintah Ukraina menerapkan langkah untuk mengurangi konsumsi listrik, karena kekurangan energi akibat serangan Rusia ke infrastruktur penting.

Salah satu upayanya adalah tak menggunakan pendingin ruangan dan membatasi pemakaian kereta listrik.

Di seluruh negeri, pemerintah pusat dan regional menghentikan penggunaan pendingin ruangan dan lampu di luar ruangan dari gedung pemerintahan dan area di sekitarnya.

Baca Juga: Putin Klaim Miliki Bom Nuklir Lebih Banyak Ketimbang AS dan Barat, Cara Psywar Pemimpin Rusia?

“Untuk meningkatkan situasi dalam masalah tenaga listrik, kami bekerja dari dua sudut pandang di waktu yang sama,” kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dikutip dari CNN Internasional, Jumat (7/6/2024).

“Kami memulihkan dan memperluas produksi, sekaligus mengurangi konsumsi,” ujarnya.

Badan penegak hukum, lembaga peradilan dan lembaga pemerintah lainnya juga didorong untuk mengambil langkah serupa.

Pemerintah setempat juga akan membatasi penerangan jalan pada malam hari.

Perusahaan Kereta Api Nasional Ukraina Ukrzaliznytsia pada Kamis (6/6/2024), mengumumkan akan mengubah sementara jadwal kereta listrik luar kota untuk menghemat energi.

Beberapa kereta juga telah berhenti bergerak, sementara yang lainnya mulai jarang dijalankan.

Baca Juga: PM Denmark Diserang Pria Tak Dikenal, Pelaku Langsung Ditangkap

Nyaris setengah dari kapasitas listrik yang bisa digunakan telah rusak dan hancur.

CEO Operator Jaringan Listrik Ukraina Volodymyrz Kudrytskyi mengatakan kehancuran tersebut dikarenakan serangan yang dilakukan Rusia.

PBB sendiri telah mencatat adanya 24 serangan Rusia terhadap fasilitas energi Ukraina pada Mei.




Sumber : CNN Internasional




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x