Kompas TV internasional kompas dunia

Biden akan Bertemu Zelensky di Prancis, Bakal Bahas Situasi Terkini Ukraina

Kompas.tv - 6 Juni 2024, 01:05 WIB
biden-akan-bertemu-zelensky-di-prancis-bakal-bahas-situasi-terkini-ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington, AS, Selasa (12/12/2023). (Sumber: AP Photo/Evan Vucci, File)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Normandy, Prancis, pada 6 Juni. Pertemuan ini akan disusul dengan pertemuan kedua di sela-sela KTT G7 di Bari, Italia, pada 13-15 Juni mendatang.

Kedua pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas situasi di Ukraina dan memperkuat dukungan internasional terhadap negara tersebut.

Dilansir dari Ukrinform, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyampaikan bahwa di Prancis, Biden dan Zelensky akan membicarakan kondisi terkini di Ukraina dan cara-cara memperdalam dukungan bagi negara tersebut.

Di Italia, Biden dan Zelensky akan bertemu kembali dalam pertemuan G7 yang akan membahas penggunaan dana Rusia yang dibekukan untuk mendukung Ukraina. 

“Dalam rentang waktu lebih dari seminggu, Presiden Biden akan mengadakan dua pertemuan substantif dengan Presiden Zelensky,” ujar Sullivan.

Selain itu, Sullivan juga mengonfirmasi bahwa Biden tidak akan menghadiri Global Peace Summit yang akan diselenggarakan di Swiss pada 15 Juni.

Sebagai gantinya, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan memimpin delegasi AS dengan kehadiran Sullivan dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: Biden Akui Netanyahu Mungkin Memperpanjang Operasi Militer di Gaza agar Tetap Berkuasa

Dilansir dari CNN, kedua pemimpin terakhir kali bertemu secara langsung ketika Zelensky berada di Washington, DC, pada Desember 2023 untuk mengajukan permohonan bantuan militer dan ekonomi. 

Biden akhirnya menandatangani undang-undang pada bulan April yang memberikan lebih dari 60 miliar dolar bantuan untuk sekutu AS tersebut setelah beberapa bulan perdebatan politik di Capitol Hill. 

Penundaan tersebut membuat pasukan Ukraina kalah persenjataan secara signifikan melawan Rusia, yang melancarkan serangan mendadak di wilayah timur laut Kharkiv bulan lalu.

Sullivan mengatakan bahwa AS berencana mengumumkan dalam beberapa minggu ke depan pengiriman "kemampuan substansial tambahan ke Ukraina".

Tetapi dia menegaskan bahwa AS tidak akan mengirim personel militer ke negara tersebut, bahkan dalam kapasitas pelatihan, di tengah laporan bahwa Prancis mungkin akan mengirim instruktur militer ke wilayah Ukraina.

"Saya ingin menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah membentuk infrastruktur pelatihan yang substansial di Jerman. Kami telah melatih ribuan tentara Ukraina pada peralatan buatan Barat. Kami siap untuk terus dan bahkan memperluas pelatihan tersebut," katanya.

"Kami telah mengomunikasikan hal ini langsung kepada pihak Ukraina," imbuhnya.

Ditanya tentang upaya Menteri Keuangan AS Janet Yellen untuk menggalang dukungan Eropa dalam memanfaatkan aset Rusia di luar negeri guna membantu Ukraina, Sullivan mengatakan bahwa memastikan bantuan tambahan untuk negara yang dilanda perang tersebut akan menjadi “agenda substansial” dalam pertemuan Biden dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Normandy.

“Ini adalah prioritas bagi Amerika Serikat,” kata Sullivan. 

“Kami percaya ini adalah prioritas bagi seluruh G7. Kami ingin melihat setiap negara bergabung dengan metode yang memungkinkan kami memobilisasi sumber daya untuk Ukraina secara besar-besaran, sehingga mereka memiliki apa yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam perang ini," tutupnya. 

Baca Juga: Biden: Ada Alasan untuk Berpikir Netanyahu Perpanjang Perang Gaza demi Kepentingan Politik


 

 




Sumber : Ukrinform/CNN




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x