CANBERRA, KOMPAS.TV - Israel semakin ditekan oleh sekutunya terkait perintah Majelis Internasional (ICJ) agar menghentikan serangan ke Rafah.
Australia menyerukan agar Israel menuruti perintah yang telah dikeluarkan ICJ.
Pada Jumat (24/5/2024), ICJ telah memerintahkan negara Zionis itu untuk menghentikan serangan militer ke Rafah.
Baca Juga: Helikopter PM Armenia Nikol Pashinyan Mendarat Darurat, Ini Penyebabnya
Mereka juga meminta agar penyeberangan antara Mesir dan Gaza dibuka agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke dalamnya.
Putusan itu dikeluarkan di tengah gugatan Afrika Selatan bahwa Israel telah melakukan genosida.
Menteri Perubahan Iklim dan Enegeri Australia Chris Bowen menegaskan posisi Australia atas Rafah sangat jelas.
Ia menggambarkan situasi di sana sebagai bencana kemanusiaan, dengan potensi semakin buruk.
“Kami akan sangat konsisten ahwa Rafah seharusnya tidak diserang,” kata Bowen di Sydney, Sabtu (25/5/2024).
“Kami sangat konsisten bahwa putusan mengikat ICJ harus dipatuhi semua pihak, termasuk Israel. Baik Anda mematuhi hukum internasional atau tidak,” ujarnya.
Ia menegaskan Australia percaya bahwa hukum internasional harus dipatuhi.
“Australia percaya putusan mengikat harus dipatuhi dan kami percaya Rafah seharusnya tak diduduki oleh Israel,” kata Brown.
Meski begitu, ICJ tak memiliki kekuatan untuk memaksakan putusan tersebut dilakukan.
Baca Juga: Longsor di Papua Nugini Tewaskan Lebih dari 300 Orang, KonvoI Bantuan Darurat Telah Capai Penyintas
Israel melanjutkan serangan brutal ke Gaza, meski Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata.
Lebih dari 35.800 warga sipil Palestina telah terbunuh di Gaza, dengan sebagian besar anak-anak dan perempuan, sejak Israel melakukan serangan ke Gaza Oktober lalu.
Serangan Israel tersebut menyusul aksi militer Hamas ke wilayah selatan Israel, yang menewaskan 1.200 orang.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.