“Akan menjadi tragis jika beberapa minggu aktivitas diplomatik intensif untuk perdamaian di Gaza, tidak menghasilkan gencatan senjata. Tidak ada pembebasan sandera. Dan serangan yang menghancurkan di Rafah,” kata Guterres.
“Saya mengulangi seruan saya kepada kedua belah pihak untuk menunjukkan keberanian politik dan tidak menghemat upaya untuk mencapai kesepakatan sekarang," tegasnya.
Pimpinan PBB juga menambahkan, serangan besar-besaran terhadap Rafah akan menjadi "bencana kemanusiaan" yang tidak bisa dihindari.
“Banyak lagi korban sipil. Banyak lagi keluarga terpaksa melarikan diri sekali lagi - tanpa tempat yang aman untuk pergi. Karena tidak ada tempat yang aman di Gaza,” ujar Guterres.
“Menyerang Rafah akan semakin mengganggu upaya kami untuk mendukung orang-orang yang berada dalam kondisi kemanusiaan yang sangat buruk saat kelaparan semakin mendekat.”
Guterres lantas memperingatkan bahwa dampak dari serangan terhadap Rafah akan berdampak lebih luas, tidak hanya di Jalur Gaza yang dilanda perang, Tepi Barat yang diduduki, tapi hingga wilayah Timur Tengah bahkan global.
“Bahkan teman-teman terbaik Israel pun jelas: serangan terhadap Rafah akan menjadi kesalahan strategis, bencana politik, dan mimpi buruk kemanusiaan,” ucapnya.
Guterres pun memohon kepada berbagai pihak yang mempunyai pengaruh terhadap Israel untuk ikut meredakan situasi agar eskalasi tidak semakin membesar di Rafah.
“Saya mengimbau kepada semua orang yang memiliki pengaruh atas Israel untuk melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membantu mencegah lebih banyak tragedi," tutup Guterres.
Baca Juga: Hamas Setujui Gencatan Senjata Usulan Qatar dan Mesir, Israel Bungkam dan Lanjutkan Pengeboman Rafah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.