GAZA, KOMPAS.TV - Warga Gaza berterima kasih ke mahasiswa Amerika Serikat (AS) yang melakukan demonstrasi besar-besaran di kampusnya memprotes perang di Gaza.
Namun pihak Israel meminta agar kampus dari mahasiswa-mahasiswa itu mengeluarkan mereka yang berdemo.
Sejumlah orang berkumpul di Gaza utara dan tengah, Rabu (1/5/2024), berterima kasih ke mahasiswa AS.
Baca Juga: AS Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia yang Dilarang di Ukraina, Efeknya Menyeramkan!
Di Deir Al-Balah, di depan Rumah Sakit Martir Al Aqsa, dokter, perawat dan staf medis memegang tanda dengan pesan, “bersatu melawan genosida”, “pembunuhan anak harus dihentikan”, dan “terus berjuang untuk keadilan”.
Dilansir dari CNN, dokter Saad Abu Sharban mengatakan ia begitu bahagia melihat para demonstran di negara lain.
Menurutnya itu berarti di seluruh dunia ada manusia yang tahu apa yang terjadi di Gaza sekarang ini.
Warga Palestina di Gaza telah memberikan dukungan kepada demonstran AS selama beberapa hari terakhir.
Di sejumlah kamp pengungsian di Gaza, anak-anak juga terlihat memegang tanda dan spanduk, dengan nama dari universitas Amerika di mana demonstrasi pro-Palestina diadakan.
“Terima kasih atas solidaritas Anda,” bunyi dari tanda dan spanduk itu.
Nadia Al-Dibs, ibu dari anak yang memagang spanduk di Deir Al-Balah, mengatakan ia bersyukur atas keberanian mahasiswa di universitas AS atas solidaritas dengan Gaza, dan menyerukan gencatan senjata.
“Masyarakat Arab tak peduli dengan kami, sementara mahasiswa di universitas Amerika mengerti kami, mengerti rasanya darah tertumpah dari kami, gedung kami diserang, dan kehidupan anak-anak kami hancur. Ribuan terima kasih untuk mereka,” ujarnya.
Solidaritas terhadap warga Gaza terus meningkat di tengah kontroversi di AS atas demonstrasi di kampus.
Demonstrasi pro-Palestina terus menyebar di seluruh AS pada sepekan terakhir di tengah tensi perang antara Israel-Hamas.
Demonstrasi di seluruh AS bertujuan mengakhiri serangan Israel ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah membunuh lebih dari 34.000 orang.
Namun, pendukung Israel menyebut bahwa demonstrasi itu telah melewati garis hingga ke anti-semitisme.
Israel mengklaim demonstrasi itu telah dimanipulasi oleh agitator luar.
Duta Besa Israel untuk PBB Gilad Erdan mengutuk demonstrasi universitas itu dalam pidato di Majelis Umum PBB di New York.
Erdan menuduh demonstrasi itu dibuat oleh pemrotes anti-semit yang berafiliasi dengan agitator luar.
Baca Juga: Blinken Datangi Netanyahu, Tegaskan AS Menolak Operasi Militer Israel di Rafah
Ia mengatakan mahasiswa-mahasiswa tersebut seharusnya dikeluarkan, dan profesor serta presiden universitas harus menerima hukuman yang berat.
Eldan juga menyerang koleganya di PBB, menuduh Majelis Umum PBB telah menyebarkan retorika anti-Israel yang diklaim membantu para demonstran lebih berani.
Ia meneriakkan kata “memalukan” terhadap perwakilan negara-negara yang duduk di aula.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.