JAKARTA, KOMPAS.TV - Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani menyatakan, Israel mengetahui langkah apa yang dilakukan oleh Iran untuk melakukan pembalasan yang kedua.
"Israel akan tahu apa yang akan menjadi balasan kami yang kedua, mereka mengerti bahwa yang berikutnya akan menjadi yang paling menentukan," kata Amir kepada Sky News usai pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB di New York pada Minggu (14/4/2024).
Sehari sebelumnya, Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan misil ke Israel sebagai tanggapan serangan terhadap gedung konsul Iran di Suriah awal bulan ini, dan menewaskan dua jenderal Iran.
Serangan itu secara luas disalahkan kepada Israel. Kabinet perang Israel telah bertemu pada Minggu untuk membahas kemungkinan balasan terhadap Iran.
Dengan saluran penyiaran negara Channel 12 mengutip seorang pejabat tanpa nama yang bersumpah akan memberikan tanggapan yang signifikan.
Mr Iravani menggambarkan ancaman ini sebagai.
"Ini ancaman, bukan tindakan. Saya pikir tidak boleh ada tanggapan militer dari Israel," ucapnya.
Baca Juga: Suasana Rapat Darurat Dewan Keamanan PBB yang Bahas Iran-Israel
Ketika ditanya apakah tindakan negaranya telah meningkatkan risiko eskalasi menuju perang yang lebih luas, Mr Iravani mengatakan adalah hak sah Iran untuk merespons agresi
"Itu adalah hak sah kami untuk merespons karena mereka memulai agresi terhadap fasilitas diplomatik kami," ujarnya.
Israel berhasil menghalau sebagian besar serangan Iran akhir pekan itu, dengan bantuan sistem pertahanan Iron Dome-nya dan pasukan dari AS, Inggris, Yordania, dan Prancis.
Menjelang pertemuan kabinet perang Israel, menteri sentris dan anggota kabinet perang Benny Gantz mengatakan, pihaknya membangun koalisi regional dan menuntut Iran
"Kami akan membangun koalisi regional dan menuntut harga dari Iran dengan cara dan waktu yang tepat bagi kami," katanya.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang seperti Mr Gantz, memiliki kekuatan pengambilan keputusan di kabinet perang.
Termasuk berbicara tentang membentuk aliansi melawan ancaman serius ini oleh Iran, dan mengancam menjatuhkan bahan peledak nuklir di atas misil-misil ini, yang bisa menjadi ancaman yang sangat serius.
Pada Minggu malam, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bergabung dengan pemimpin G7 dan negara-negara Arab menyerukan ketenangan. Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB Timur Tengah berada di ambang bahaya.
"Rakyat di wilayah tersebut menghadapi bahaya nyata dari konflik skala penuh yang menghancurkan - sekarang adalah waktu untuk menolak dan mendekalasi," kata Mr Gantz.
Sementara itu, Duta Besar AS ke PBB, Robert Wood mengancam akan mengambil langkah tambahan di badan global itu untuk mempertanggungjawabkan Iran.
"Jika Iran atau proxy-nya melakukan tindakan terhadap Amerika Serikat atau tindakan lebih lanjut terhadap Israel, Iran akan bertanggung jawab," imbuhnya.
AS telah mengatakan, meskipun tidak mencari eskalasi konflik, tetapi mereka akan terus membela Israel.
Baca Juga: Serangan Iran Buntut Pengeboman oleh Israel yang Sebabkan 2 Jenderal Tewas
Sumber : Kompas TV, Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.