TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kabinet Perang Israel yang beranggotakan tiga orang dilaporkan sedang mempertimbangkan tanggapan balasan terhadap serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Iran.
Kabinet perang telah diberi wewenang untuk memutuskan bagaimana menanggapi serangan tersebut.
Salah satu anggotanya, Menteri Pertahanan Yoav Gallant memperingatkan bahwa insiden tersebut belum berakhir.
Gallant mengatakan, Israel telah menggagalkan serangan ini dengan cara yang tidak ada bandingannya.
Namun demikian, ia menambahkan, “kita harus siap menghadapi setiap skenario,” katanya.
Dalam komentar pertamanya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Kami telah mencegat, kami telah membendungnya. Bersama-sama kita akan menang,” kata Benjamin Netanyahu.
Dilansir dari CNN, Minggu (14/4/2024), Israel disebut akan menanggapi serangan Iran, namun ruang lingkup serangan itu belum diputuskan, kata seorang pejabat Israel.
Pejabat itu mengatakan, Israel belum memutuskan apakah akan mencoba menyelesaikan segalanya atau melakukan sesuatu yang lebih terukur.
Namun begitu, Israel didesak oleh sekutu Baratnya untuk meredakan ketegangan dan mengakhiri eskalasi, setidaknya untuk saat ini.
Apalagi Israel masih perang dengan Hamas di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang dan menyebabkan bencana kemanusiaan bagi rakyat Palestina di daerah kantong tersebut.
Iran memperingatkan Israel akan ada serangan yang lebih besar di wilayah mereka jika membalas serangan drone dan rudal dari Teheran yang ditembakkan, Minggu (14/4/2024).
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel dan AS, Bakal Ada Serangan Lebih Besar jika Lakukan Balasan
Sumber : CNN/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.