"25 dari 30 rudal jelajah dicegat di udara, dan dari lebih dari 120 rudal balistik, hanya beberapa di antaranya yang menembus wilayah Israel dan mendarat di pangkalan udara Nevatim," tambahnya.
Hagari menunjukkan "upaya Iran untuk menghancurkan kemampuan Angkatan Udara Israel gagal, dan pangkalan Nevatim terus beroperasi."
Dia mengatakan selain dari Iran, rudal dan drone juga diluncurkan dari wilayah Lebanon, Irak, dan Yaman.
Iran mengeklaim telah mengenai sasaran militer tertentu. Namun Israel mengatakan sebagian besar serangan berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara, meskipun ada rudal yang mengenai pangkalan militer di wilayah selatan.
Hagari mengatakan kerusakan ringan terjadi pada infrastruktur di Nevatim, tapi pangkalan udara tetap beroperasi seperti biasa.
"Seperti yang bisa Anda lihat sekarang, pangkalan berfungsi dan terus menjalankan tugasnya. Pada gambar, Anda bisa melihat landasan pacu di Nevatim," katanya, menunjukkan rekaman langsung dari pangkalan udara.
Baca Juga: Biden Disebut Tolak Bantu Israel Balas Serangan Iran, Khawatir Perang Regional Meletus
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS akan menentang dan tidak akan membantu serangan balasan Israel terhadap Iran. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior AS pada Minggu.
Biden dan penasihat seniornya sangat khawatir tanggapan Israel atas serangan balasan Iran akan menyebabkan perang regional dengan konsekuensi yang sangat buruk, kata pejabat AS itu.
Di balik layar, Biden memberi tahu Netanyahu bahwa upaya pertahanan bersama oleh Israel, AS, dan negara-negara lain di wilayah tersebut menyebabkan kegagalan serangan Iran, menurut pejabat Gedung Putih.
"Kamu mendapatkan kemenangan. Ambil kemenangan itu," kata Biden kepada Netanyahu, menurut pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan, ketika Biden memberi tahu Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi offensif apa pun terhadap Iran dan tidak akan mendukung operasi semacam itu, Netanyahu mengatakan dia mengerti.
Sumber : Anadolu/Yedioth Ahronot
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.