Iqbal mengatakan sudah banyak hal yang harus disiapkan oleh Indonesia untuk mencapainya.
“Waktu yang diperlukan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda. Semua tergantung kesiapan negara tersebut,” tuturnya.
Menurut Iqbal, beberapa negara bahkan memerlukan waktu tiga hingga lima tahun dalam proses keanggotaan OECD.
Sebelumnya, sejumlah media Israel melaporkan bahwa kesepakatan untuk normalisasi hubungan Indonesia-Israel telah terjadi demi Indonesia bisa gabung OECD.
Hal itu disebut telah tercapai lewat pembicaraan dan perjanjian rahasia selama tiga bulan antara Jakarta, Tel Aviv, dan Sekjen OECD Matthias Korman.
Seorang poejabat Israel yang identitasnya tak diungkapkan menegaskan normalisasi hubungan Indonesia-Israel akan menandai perubahan signifikan di tengah meningginya sentimen anti-Israel akibat serangan militer di Gaza.
Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai status open for accession discussion untuk menjadi anggota penuh OECD.
Baca Juga: 3 Putra Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas dalam Serangan Israel di Gaza Utara
Israel sendiri kerap menolak pengajuan keanggotaan Indonesia ke OECD, dan normalisasi hubungan itu juga disebut akan mengakhiri penolakan itu.
Keanggotaan di OECD diyakini akan berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia karena dapat meningkatkan investasi dari negara-negara OECD hingga 0.37 persen.
Selain itu, juga bakal meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 0.94 persen.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.