RAMALLAH, KOMPAS.TV - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyerukan agar masyarakat Palestina merayakan Idulfitri 1445 H secara terbatas mengingat "genosida yang masih berlangsung" yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Masyarakat Palestina akan merayakan Idulfitri 1445 H pada Rabu (9/4/2024).
Abbas menyerukan agar Idulfitri kali ini diperingati sebatas dengan ritual keagamaan. Pemimpin Partai Fatah itu juga menyuarakan keprihatinan atas serangan terhadap masyarakat Palestina dan situs-situs Islam dan Kristen di Tepi Barat, dan Yerusalem.
Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan Idulfitri pada 10 April 2024, Bagaimana di Negara-Negara Lain?
"Presiden mendoakan ampunan untuk para syuhada dari masyarakat Palestina, kesembuhan yang lekas bagi mereka yang terluka, dan pembebasan segera para tahanan," demikian keterangan kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (9/4).
"Beliau berharap Idulfitri selanjutnya diperingati saat rakyat Palestina mencapai aspirasi mereka tentang kebebasan dan kemerdekaan, pembentukan sebuah negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, dan kembalinya para pengungsi."
Ramadan dan Idulfitri di Palestina diperingati di tengah serangan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Israel menggempur Gaza dan berulang kali meluncurkan operasi militer di Tepi Barat, dua wilayah Palestina yang telah didudukinya sejak 1967.
Israel menggunakan serangan Hamas ke wilayahnya yang diklaim menewaskan 1.139 orang pada 7 Oktober, sebagai dalih.
Sejauh ini, serangan Israel di Gaza telah membunuh setidaknya 33.207 orang, 13.000 di antaranya anak-anak.
Serangan Israel juga menimbulkan 75.933 korban luka dan 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Sementara di Tepi Barat, serangan pasukan Israel dan kekerasan pemukim ilegal Israel telah membunuh setidaknya 460 orang sejak 7 Oktober, 117 di antaranya anak-anak.
Otoritas Palestina juga mencatat terdapat lebih dari 4.750 korban luka di Tepi Barat.
Baca Juga: Warga Palestina Berburu Malam Lailatul Qadar di Masjid Al-Aqsa Jerusalem
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.