TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sekitar 100.000 orang berdemonstrasi di Israel mendesak pemerintah Israel agar segera lakukan negosiasi pembebasan sandera di Gaza.
Demonstrasi itu terjadi di Tel Aviv dan kota lainnya setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengembalikan jasad salah satu sandera, Elad Katzir.
Para demonstran meneriakkan agar Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu segera dibubarkan.
Baca Juga: Insiden Aneh, 3 Orang Tewas Setelah Angin Kencang Mendorong Mereka Jatuh dari Apartemennya
Teriakan “pemilu sekarang” dan”Elad, kami minta maaf”, terus diteriakkan para demonstran.
Pada Minggu (7/4/2024), baik Israel dan Palestina siap menandai perang di Gaza telah memasuki enam bulan.
Demonstran anti-Pemerintah Israel bergabung dengan keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Dilaporkan BBC, para demonstran mengungkapkan rasa frustasi mereka terhadap ketidakmampuan pemerintah untuk membebaskan lebih dari 130 sandera tersisa di Gaza, yang masih ditahan Hamas.
Pada Sabtu (6/4/2024), IDF telah menemukan jasad Elad Katzir, yangsebelumnya ditangkap dan dibawa ke Gaza saat serangan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober.
Ia sempat terlihat hidup pada video sandera Israel yang dirilis pada Januari lalu.
“Elad Katzir diketahui masih selamat tiga bulan di penahanan. Ia seharusnya bersama kami hari ini. Ia seharusnya bersama kami hari ini,” ujar salah satu demontsran Noam Peri.
Baca Juga: Iran Siap Perang Lawan Israel, Beri Peringatan: AS Minggir!
Penyelenggara demonstrasi mengatakan protes dilakukan di sekitar 50 lokasi di seluruh Israel.
Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian protes besar-besaran anti pemerintah yang menuntut Netanyahu meundur, di tengah kemarahan karena ia gagal membebaskan sandera yang tersisa.
Insiden terjadi dalam demonstrasi di Tel Aviv, di mana mobil menerobos kerumunan, melukai lima orang.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.