TEL AVIV, KOMPAS.TV - Eks pejabat militer Israel menyerang Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan kritikan pedasnya.
Mantan Kepala Staf Militer Israel Dan Halutz menyebut Netanyahu telah memimpin Israel dari buruk menjadi lebih parah lagi.
Halutz mengungkapkan kritikannya itu di media Israel, Channel 13, Selasa (26/3/2024), di tengah kelanjutan serangan dahsyat di Gaza sejak 7 Oktober.
Baca Juga: Arab Saudi Ditunjuk PBB Jadi Pemimpin Forum Hak Perempuan dan Kesetaraan Gender, Banjir Kecaman
“Ia (Netanyahu) bertanggung jawab, dan saya tak tahu negara di dunia di mana perdana menteri-nya tak akan memanjat ke gedung tinggi atau melompatinya setelah kejadian seperti ini,” kata Halutz merujuk serangan Hamas ke Israel dikutip dari Anadolu Agency.
Hamas melancarkan serangan ke markas militer Israel dan permukiman di selatan wilayah Zioni situ.
Menurut Hams, serangan itu merespons serangan terhadap warga Palestina, dan tempat suci mereka, khususnya Masjid Al-Aqsa.
Halutz mengatakan Netanyahu menolak mengakuinya karena pada agendanya, tak ada 7 Oktober.
“Ia memiliki tanggal enam dan delapan, dan pada tanggal delapan perang dimulai, dan ia bertempur,” tuturnya
“Tapi pria ini tak ikut bertempur, ia memimpin kami dari buruk menjadi lebih parah,” kata Halutz.
Halutz betrsama sejumlah tokoh Israel lainnya, sebelumnya menyerukan Netanyahu agar mengundurkan diri sebagai PM Israel.
Baca Juga: Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Serangan Teroris yang Bantai 143 Orang di Moskow
Hal itu terkait kepentingan politik pribadinya, dan upaya Netanyahu tetap bertahan di kekuasaan setelah perang di Gaza usai.
Netanyahu menolak bertanggung jawab atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Pemimpin dari pemerintahan yang disebut paling ekstrem Israel sepanjang sejarah itu juga menolak pemilu lebih cepat.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.