Sementara itu, beberapa sekutu Uraina di Barat dengan hati-hati meningkatan kemungkinan pengiriman.
Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan bahwa Paus Fransiskus mengambil istilah bendera putih yang telah digunakan oleh pewawancara.
Ia mengeluarkan pernyataan klarifikasi setelah pernyataan “bendera putih” Paus memicu kritik bahwa berpihak pada Rusia dalam konflik itu.
Sepanjang perang, Paus berusaha mempertahankan netralitas diplomatik tradisional Vatikan, namun hal ini sering kali disertai dengan simpati terhadap alasan Rusia menginvasi Ukraina.
Hal itu seperti ketika ia menyatakan bahwa NATO menggonggong di depan pintu Rusia, dengan ekspansinya ke arah timur.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa kata negosiasi adalah kata yang penuh keberanian.
Baca Juga: Hamas Tolak Penyelidikan Israel Atas Pembantaian Warga Palestina yang Tunggu Bantuan: Menyesatkan
“Saat Anda melihat Anda mulai kalah, semuanya tak berjalan baik. Anda harus memiliki keberanian untuk bernegosiasi. Negosiasi bukan berarti menyerah,” ujarnya.
Paus juga memperingatkan sejumlah pemimpin negara sudah menawarkan untuk menjadi mediator pada konflik ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan menjadi mediator dua kedua negara saat mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Jumat (8/3).
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.