Tahun lalu, Borisov menjelaskan, pesawat angkasa nuklir bisa mendorong satelit tidak aktif ke ruang angkasa. Dia menambahkan, "Kita harus memikirkan penggunaan luar angkasa kita untuk generasi mendatang."
Pada Selasa (5/3/2024), direktur jenderal Roscosmos itu menegaskan, Rusia menolak senjata nuklir di luar angkasa. “Tentu saja, luar angkasa harus bebas dari senjata nuklir,” ujar Borisov.
Pernyataan ini mengikuti pernyataan Presiden Vladimir Putin beberapa hari lalu bahwa Rusia tidak akan menempatkan senjata nuklir di luar angkasa.
“Kita sudah membahas tuduhan palsu yang dilontarkan oleh pejabat Barat tentang rencana kami untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa,” kata Putin.
Namun, dia menambahkan, pemerintah Rusia akan memantau isu ini untuk menghadapi ancaman lain.
Baca Juga: Dua Perusahaan Swasta AS Coba Mendarat di Bulan, Lima Dekade usai Program Apollo Berakhir
Sebelumnya, dalam pidato tahunannya pada 29 Februari, Putin menanggapi klaim palsu tentang senjata nuklir luar angkasa sebagai "narasi palsu" buatan Barat.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga menegaskan, "Tidak ada proyek semacam itu, senjata nuklir di luar angkasa. Amerika Serikat tahu kok, ini tidak ada."
Pangkalan Bersama di Bulan
Roscosmos dan Pengelola Antariksa Nasional China (CNSA) sepakat pada November 2022 untuk membangun pangkalan Bulan bersama pada 2030-an.
Tahap 1 melibatkan eksplorasi lunar bersama, menentukan lokasi terbaik. Pihak Rusia menggunakan pendarat Luna-Glob, Tahap 2 mencakup pusat kontrol, pengiriman kargo, dan modul orbital untuk daya, komunikasi, dan transportasi, dan Tahap 3 melibatkan eksplorasi permukaan Bulan, memperluas fungsionalitas modul stasiun lunar.
Dengan meningkatnya kesibukan membangun proyek antariksa China, Wu Weiren, kepala proyek eksplorasi Bulan, mengungkapkan rencana pengembangan pembangkit listrik nuklir untuk mendukung pangkalan permanen di Bulan.
“Kami mengembangkan sistem energi baru dengan energi nuklir, dapat menyediakan pasokan daya tinggi dan tahan lama, serta komunikasi dengan Bumi dan planet lain,” kata Wu.
Rumor menyebutkan, pembangkit ini bisa menghasilkan satu megawatt daya, 100 kali lebih besar dari reaktor nuklir NASA.
Sumber : Sputnik News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.