MOSKOW, KOMPAS.TV - Ribuan orang menghadiri pemakaman tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny dan memenuhinya dengan slogan anti-Putin.
Navalny yang merupakan tokoh pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, meninggal di penjara pada 16 Februari lalu.
Setelah sempat dipersulit oleh otoritas Rusia, keluarga Navalny akhirnya bisa mendapatkan jasadnya dan memakamkannya pada Jumat (1/3/2024).
Baca Juga: Hamas Ungkap 7 Sandera Israel Terbunuh di Gaza, Sebut Pengeboman oleh Tentara Zionis Penyebabnya
Pihak otoritas telah memperingatkan bahwa setiap demonstrasi yang digelar akan dianggap ilegal.
Polisi sendiri telah bersiap sejak Jumat pagi di Maryino, wilayah di Moskow, yang menjadi tempat pemakaman diadakan, dan di mana Navalny tinggal bersama keluarganya.
Namun, mereka tetap bergeming di depan kerumunan yang meneriakkan nama Navalny, atau mengungkapkan slogan anti-Putin.
Para pendukung dan kerabat Navalny, serta pemimpin negara Barat, menyalahkan Putin atas kematian sosok oposisi tersebut.
Otoritas Rusia sendiri membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan Navalny tewas karena penyebab alami.
Sempat muncul kekhawatiran otoritas Rusia akan mengacaukan jalannya pemakaman.
Tim Navalnya memperkirakan barisan orang yang ingin memberikan penghormatan terhadap Navalny bakal melebihi 1 kilometer (km) meski di tengah cuaca dingin yang membekukan.
Dikutip dari BBC, ribuan orang meneriakkan sejumlah slogan anti-Putin.
“Tidak untuk Perang!”, “Rusia tanpa Putin”, dan “Rusia akan merdeka”, slogan-slogan yang sebelumnya membuat banyak warga Rusia dipenjara, terus diteriakkan massa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji masyarakat Rusia yang rela keluar rumah demi menyampaikan dukacita untuk Navalnya, meski ada risiko yang harus mereka hadapi.
Baca Juga: Turki: Pembantaian Warga Gaza yang Tunggu Bantuan Jadi Bukti Upaya Pemusnahan Palestina oleh Israel
“Ini adalah warisan Navalnya. Ingatan tentangnya akan abadi,” kata Macron.
Pemakaman Navalny sendiri dimulai pukul 14.00 waktu Moskow di Geraja Icon of Our Lady Quench My Sorrows.
Meski begitu, tim Navalny mengeluhkan bahwa pihak berwenang telah mempersulit pengaturan, bahkan menemukan mobil jenazah pun menjadi masalah.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.