WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa mereka tetap akan membantu agresi Israel ke Palestina.
Meski baru saja ada protes yang dilakukan pilot dari Angkatan Udara AS bernama Aaron Bushnell dengan membakar diri di depan Kedubes Israel di AS, Pentagon mengatakan mereka bakal tetap mendukung upaya Israel untuk membela diri.
Menurut juru bicara Pentagon, Pat Ryder, peristiwa yang dialami Bushnell adalah tragedi, namun serangan Israel adalah wujud mempertahankan diri, membebaskan tawanan, dan mencegah meluasnya konflik.
Saat ditanya terkait apakah tindakan bakar diri yang dilakukan Bushnell adalah wujud frustrasi tentara AS terhadap sikap pemerintah, Ryder enggan menjawabnya secara gamblang.
Ia berkata bahwa AS juga mendorong Israel untuk mempertimbangkan keselamatan warga sipil.
"Meskipun dukungan kami terhadap hak yang melekat pada Israel untuk mempertahankan diri sangat kuat, kami juga terus secara aktif menyampaikan harapan kami agar Israel mempertimbangkan keselamatan warga sipil dan bantuan kemanusiaan dalam setiap operasinya," kata Ryder dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden berharap kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas dapat tercapai pekan depan.
“Penasihat keamanan nasional telah saya memberi tahu saya bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat, namun masih akan terus dibahas,” ujar Biden.
“Harapan saya Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata,” sambungnya.
Sebelumnya, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa arah pembicaraan terkait gencatan senjata menghasilkan sesuatu yang positif.
Baca Juga: Tentara AS yang Bakar Diri di Depan Kedubes Israel Tewas, Kirim Pesan Tak Ingin Terlibat Genosida
Saat krisis kemanusiaan di wilayah Palestina terus meningkat, perwakilan dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Perancis dan negara lain telah bertindak sebagai perantara bagi Israel dan Hamas, berupaya menghentikan pertempuran dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Kesepakatan tersebut juga dapat mencakup pertukaran puluhan sandera dengan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, anggota Angkatan Udara AS bernama Aaron Bushnell membakar diri di depan Kedubes Israel di AS pada Minggu (25/2/2024).
Saat melakukan tindakannya itu, Bushnell menyiarkannya secara langsung di platform streaming, Twitch, yang kemudian dihapus oleh pihak perusahaan tersebut.
Dalam video yang sempat terekam dan beredar di media sosial, tamlak Bushnell mengenakan seragam militer lengkap dan berjalan menuju Kedubes Israel sembari merekam dirinya sendiri.
Dirinya juga berkata tidak akan terlibat dalam genosida. Saat tiba di depan Kedubes Israel, Bushnell menyiramkan bahan bakar minyak ke tubuhnya dan kemudian memantik api.
Api yang menyala kemudian membakar tubuhnya. Saat terbakar itu, Bushnell sambil berteriak "Free Palestine! (Bebaskan Palestina!)" beberapa kali hingga tidak bisa lagi bersuara.
Petugas berwenang kemudian datang dan menyemprotkan pemadam api. Ia pun dilarikan ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong pada Minggu malam.
Pada Senin (26/2/2024), Angkatan Udara AS baru mengonfirmasi bahwa Bushnell telah meninggal dunia.
Baca Juga: Mayoritas Negara dalam Sidang ICJ Tuduh Israel Bersalah atas Pendudukan terhadap Palestina
Sumber : Al Jazeera/Associated Press/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.