KIEV, KOMPAS.TV - Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, pria yang diumumkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (8/2/2024) untuk memimpin militer negara ini telah memainkan peran kunci dalam beberapa kemenangan terbesar Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Ini termasuk memimpin pertahanan ibu kota Kiev pada awal invasi yang dinilai berhasil.
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, yang sebelumnya menjabat komandan pasukan darat Ukraina, mengambil alih tugas sebagai panglima militer pada saat yang penuh tantangan.
Dengan perang yang akan memasuki tahun ketiga, moral pasukan rendah, militer kekurangan amunisi dan personel, serta Kiev kesulitan mempertahankan dukungan dari Barat.
Pemilihan Syrskyi sebagai panglima tertinggi hampir tidak mengejutkan, karena sedikit dalam militer Ukraina yang memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk bisa menggantikan jabatan dari pendahulunya yang populer, Jenderal Valerii Zaluzhnyi.
Melansir Associated Press, Jumat (9/2/2024), keberhasilan Syrskyi di medan perang membuatnya mendapat dukungan dari para prajuritnya, yang terlibat dalam pertempuran sengit selama dua tahun.
Syrskyi diakui karena mengorganisir pertahanan Kiev pada Februari 2022, saat banyak orang di Ukraina masih menolak peringatan Barat bahwa serangan Rusia segera terjadi.
Dia kemudian dianugerahi penghargaan Pahlawan Ukraina, penghargaan tertinggi negara, untuk perannya dalam menangkis pergerakan Moskow ke ibu kota.
Pada September 2022, Syrskyi diakui karena mengoordinasikan kontraofensif di wilayah Kharkiv, yang merupakan kemenangan Ukraina paling signifikan dalam perang ini, yang memungkinkan Kiev merebut kembali Kota Kupiansk dan Izium dari tangan Rusia.
Baca Juga: Zelenskyy Copot Panglima Militer Lendaris Jenderal Zaluzhny, Spekulasi Merebak
Dia juga memimpin operasi Bakhmut, yang merupakan operasi perang terpanjang dan paling berdarah, dan yang dikritik karena kerugian tinggi yang dialami oleh pasukan Ukraina.
Namun, taktik untuk menjebak pasukan Rusia di kota garam Bakhmut, secara signifikan dipandang berhasil melemahkan pasukan dan sumber daya Rusia, menguras kemampuan mereka untuk membuat terobosan besar di tempat lain.
Ketika kemenangan berubah menjadi perang hancur-hancuran di garis depan, Syrskyi harus mengawasi fase paling sulit dari perang ini, yang akan memasuki tahun ketiga bulan ini.
Kekurangan amunisi dan personel mengancam melemahkan garis depan Ukraina ketika pasukan Rusia berencana untuk merangsek maju.
Tujuan utama pasukan Ukraina musim dingin ini adalah mempertahankan wilayah yang mereka kuasai, sementara bantuan militer yang sangat dibutuhkan dari AS tertahan di Kongres, membahayakan perencanaan militer Kiev.
Syrskyi lahir tahun 1965 di Uni Soviet. Ia mengikuti pendidikan di Sekolah Komando Militer Tinggi Moskow dan bertugas di Korps Artileri Uni Soviet.
Para pengamat menyatakan gaya kepemimpinannya mencampur sifat hierarkis yang melekat pada strategi militer Soviet dengan prinsip-prinsip fleksibilitas operasional NATO.
Dikarakterisasi sebagai perencana yang obsesif dengan disiplin besi, Syrskyi menjadi komandan pasukan darat untuk operasi di Ukraina timur dan memainkan peran penting dalam perang tahun 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.