KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, membuat kejutan besar dengan mengganti Jenderal tertingginya, Valery Zaluzhny, Kamis (8/2/2024), dengan Panglima Pasukan Darat, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi.
Langkah ini diambil untuk memberikan semangat baru dalam perang panjang melawan Rusia yang telah berlangsung hampir tiga tahun. Ukraina, yang mengalami kekurangan amunisi dan personel, berjuang untuk mempertahankan dukungan dari Barat.
Setelah berbagai spekulasi, Zelenskyy mengungkapkan perubahan tersebut melalui media sosial, mengucapkan terima kasih atas jasa Jenderal Valerii Zaluzhnyi, seorang pemimpin militer yang sangat dihormati di kalangan pasukan dan masyarakat umum.
"Waktunya untuk memberikan semangat baru," ucap Zelenskyy sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (8/2).
Zelenskyy menunjuk Panglima Pasukan Darat, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, untuk memimpin angkatan bersenjata yang perlu penyegaran semangat di tengah kebuntuan konflik dengan Rusia.
Syrskyi, yang memainkan peran kunci dalam sukses Ukraina selama perang, terutama dalam pertahanan ibu kota di awal invasi, kini diangkat sebagai pemimpin militer paling berpengaruh sejak Rusia menyerbu penuh skala hari 24 Februari 2022.
Zaluzhnyi menyampaikan persetujuannya melalui pesan Telegram, mengakui perlunya "mengubah pendekatan dan strategi."
Mykhailo Podolyak, penasehat Zelenskyy, menyatakan Ukraina perlu "mencegah stagnasi di garis depan yang merugikan opini publik," serta mencari solusi fungsional dan canggih untuk mempertahankan dan mengembangkan inisiatif.
Syrskyi, yang berusia 58 tahun, dianugerahi penghargaan tertinggi negara atas peran pentingnya dalam menahan kemajuan Moskow menuju ibu kota. Ia juga diakui sebagai otak di balik sukses kontraofensif di wilayah Kharkiv.
Baca Juga: Uni Eropa Akan Kirim 1 Juta Peluru untuk Ukraina Hingga Akhir 2024
Kesulitan Ukraina dengan amunisi dan personel muncul setelah kontraofensif yang gagal pada musim panas lalu, sementara sekutu Eropa berupaya meningkatkan produksi militer mereka. Ketegangan politik di Amerika Serikat juga menghambat bantuan lebih lanjut dari pemasok utama Ukraina.
Belakangan ini, Kremlin fokus merebut kota Avdiivka di timur Ukraina, menambah pasukan dalam pertempuran yang sudah berlangsung empat bulan dan melakukan serangan terus-menerus terhadap pertahanan Ukraina di sana.
Sebelum pengumuman Kamis, media lokal berspekulasi tentang penggantian Zaluzhnyi yang sudah dinanti-nantikan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.