JENEWA, KOMPAS.TV - Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah IFRC memberikan peringatan kepada komunitas internasional mengenai situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, menyatakan kelaparan di wilayah tersebut telah mencapai tingkat melampaui malapetaka kehancuran.
Juru bicara IFRC, Tommaso Della Longa, dalam wawancara dengan Anadolu, Kamis (8/2/2024) menyampaikan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak memadai di Gaza dan runtuhnya sistem kesehatan semakin memperparah tingkat kelaparan masyarakat, yang disebabkan oleh pengepungan pasukan Israel dan serangan bom yang terus berlanjut.
"Dalam situasi seperti ini, memang ada bantuan dan sejumlah truk bantuan yang masuk ke Jalur Gaza. Namun pertanyaannya adalah, apakah sudah cukup? Tidak. Jumlah truk atau bantuan seharusnya jauh lebih banyak," tegas Longa.
Namun, akses yang aman di seluruh Gaza menjadi tantangan utama, ujar Longa, menyatakan kekhawatirannya bahwa "situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sudah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan."
Untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan masyarakat Gaza dengan layak, diperlukan bantuan kemanusiaan yang lebih besar. Namun yang terutama, keamanan dan akses yang aman untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan" harus dijamin, demikian saran Longa.
Bantuan kemanusiaan telah disampaikan dengan persetujuan pihak yang terlibat dalam konflik, serta dukungan dari pemangku kepentingan regional dan internasional.
Baca Juga: Komite Internasional Palang Merah Desak Perlindungan Warga Gaza yang Dievakuasi Maupun Tetap Tinggal
"Tentu saja, kita memerlukan upaya diplomatis yang lebih banyak. Tetapi yang terutama, pertikaian harus dihentikan agar dapat menciptakan ruang kemanusiaan yang aman di lingkungan di mana kita bisa mencapai seluruh Gaza," ungkap Longa menekankan.
Situasi semakin memburuk di wilayah utara Gaza, tempat ribuan orang terus melarikan diri, ujarnya, memperingatkan bahwa situasi perawatan kesehatan sangat mengkhawatirkan.
IFRC berusaha sebaik mungkin di lapangan bekerja sama dengan Palang Merah Mesir dan Palestina, tambahnya, sambil menegaskan bahwa keprihatinan organisasi ini sudah disampaikan dalam diskusi bilateral.
Sumber : Anadolu / IFRC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.