TEL AVIV, KOMPAS.TV - Salah satu agenda Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio ke Israel adalah untuk mendorong rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza.
Rubio bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Minggu (16/2/2025).
Israel menjadi tujuan pertama dalam tur Timur Tengah yang dilakukan Rubio.
Baca Juga: 369 Warga Palestina Akhirnya Dibebaskan Israel, Ditukar dengan 3 Tawanan Hamas
Dikutip dari The Guardian, kedatangan Rubio ke Israel adalah untuk mendorong proposal Presiden AS Donald Trump untuk menguasai Gaza, dan merelokasi lebih dari dua juta warga Palestina di tempat tersebut.
Langkah Trump sendiri sudah mendapat kecaman secara luas, dan para ahli mengatakan hal itu termasuk dalam pembersihan etnis.
Rencana Trump itu bertujuan membangun kembali wilayah Gaza menjadi Riviera Timur Tengah, pusat pariwisata mewah, setelah area itu hancur akibat perang Hamas-Israel selama lebih dari 15 bulan.
Netanyahu sendiri menyambut baik ide Trump itu saat berkunjung ke Gedung Putih.
Meski begitu, pemimpin negara lain secara luas telah menentang upaya tersebut.
Washington sendiri menegaskan terbuka atas alternatif proposal untuk Gaza dari pemerintahan Arab lainnya.
Namun, mereka mengatakan saat ini rencana yang ada hanyalah rencana Trump.
Setelah dari Israel, Rubio akan mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirates Arab. Ia diyakini akan melakukan pembicaraan berat dengan pemimpin Saudi, Senin (17/2/2025) di Riyadh. Apalagi, Saudi merupakan pemain kunci bagi strategi Trump di kawasan Timur Tengah.
Baca Juga: Houthi Menentang Ambisi Trump Kuasai Gaza, Ancam Militer Bakal Terlibat untuk Menghentikannya
Rubio sendiri dilaporkan telah mendarat di Bandara Ben Guiron beberapa jam setelah Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Gaza, yang ditukar dengan 369 tahanan Palestina.
Ini merupakan pertukaran tahanan keenam dari fase pertaa gencatan senjata yang dilakukan sejak 19 Januari.
Negosiasi untuk fse kedua gencatan senjata, yang bertujuan mengamankan akhir perang yang berkelanjutan, diyakini akan dimulai pekan depan di Doha.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.