Raja adalah kepala nominal pemerintahan dan angkatan bersenjata, dan sangat dihormati sebagai pelindung Islam dan tradisi Melayu.
Semua undang-undang, penunjukan kabinet, dan pembubaran parlemen untuk pemilihan umum memerlukan persetujuannya. Raja memiliki kekuasaan untuk menyatakan keadaan darurat dan memberi pengampunan kepada para terpidana.
Sultan Ibrahim menggantikan Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dari negara bagian Pahang, yang memimpin dalam periode yang penuh gejolak termasuk lockdown Covid-19 dan ketidakstabilan politik.
Pengaruh politik raja tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, menyaksikan Sultan Abdullah turun tangan memutuskan siapa yang menjadi perdana menteri, termasuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri setelah pemilihan umum 2022 menghasilkan parlemen yang tergantung.
Sultan Ibrahim menyatakan ia akan tetap menggunakan pendekatan yang aktif. Dalam wawancara dengan Singapore Straits Times bulan lalu, ia menyatakan tidak ingin membuang lima tahun bertakhta sebagai "raja boneka" tetapi akan fokus pada memerangi korupsi dan memperdalam persatuan di negara ini.
Sultan dan penguasa lainnya juga telah memperingatkan terhadap upaya oposisi untuk menggulingkan pemerintahan Anwar, mendesak dipeliharanya stabilitas politik.
Baca Juga: Raja Malaysia Disambut Upacara Kenegaraan Berkunjung ke Indonesia
Sultan Ibrahim, yang ibunya berasal dari Inggris, juga vokal tentang isu kesejahteraan dan setiap tahun melakukan perjalanan darat dengan sepeda motor untuk santai blusukan bertemu dengan rakyat di negaranya.
Ia juga tidak menyembunyikan kekayaannya. Rabu pagi sebelumnya, sultan terbang dari Johor ke Kuala Lumpur dengan pesawat pribadinya, sebuah pesawat Boeing 737 baru berwarna emas dan biru.
Selain armada pesawat, ia memiliki koleksi mobil dan sepeda motor yang luas, serta properti di luar negeri. Sultan Ibrahim juga satu-satunya penguasa Malaysia yang punya tentara pribadi, sebuah kondisi yang disepakati saat Johor bergabung dengan Malaysia modern.
Profil bisnis dan kekayaan Sultan Ibrahim termasuk saham dalam proyek pengembangan Forest City senilai miliaran dolar di Johor dengan pengembang China, Country Garden, yang sedang kesusahan, telah menimbulkan pertanyaan di tengah kekhawatiran akan konflik kepentingan.
Dalam wawancara dengan Singapore Straits Times, ia berencana untuk menghidupkan kembali proyek jalur kereta cepat dengan Singapura dan memperkuat proyek Forest City yang bermasalah.
Namun, sultan membela urusannya. Pada tahun 2015, ia menyatakan bahwa ia harus "mencari nafkah seperti warga Malaysia biasa" karena ia tidak dapat mengandalkan tunjangan bulanan negaranya sebesar 27.000 ringgit ($5.700).
Istri Sultan Ibrahim, Raja Zarith Sofiah, yang berasal dari keluarga kerajaan lain, adalah lulusan Oxford dan penulis produktif yang telah menulis beberapa buku anak-anak. Mereka memiliki lima putra dan seorang putri.
Sumber : Associated Press / Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.