MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya bakal memiliki lawan untuk pemilihan Presiden Rusia 2024.
Adalah jurnalis anti-perang Yekaterina Duntsova, 40 tahun, yang bakal menjadi lawan dari mantan pejabat KGB tersebut.
Duntsova dilaporkan telah memasukkan dokumen ke Komisi Pusat Pemilihan di Moskow untuk memulai proses formal untuk masuk pilpres Rusia.
Pemilu 2024 diperkirakan akan menjadi sebuah proses yang diatur secara ketat, dan diperkirakan bakal memberikan kemenangan telak untuk Putin.
Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Serang PBB: Kami Hanya Balas Provokasi AS dan Korea Selatan
Dengan sebagian besar perbedaan pendapat dikriminalisasi dan sebagian besar lawan utama Putin dipenjara dan disingkirkan, Rusia tak memiliki kandidat opsisi nyata yang mampu menantangnya.
Otoritas pemilu Rusia juga menetapkan standar tinggi bagi para kandidat untuk ikut mencalonkan diri.
Duntsova diharuskan menyerahkan 300.000 tanda tangan dari setidaknya 40 negara bagian Rusia yang mendukung pencalonannya pada 31 Januari.
Duntsova sendiri berbicara tegas saat ditanya apakah otoritas Rusia akan mengizinkannya menjadi kandidat melawan Putin.
“Kenapa sekarang kita berbicara mengenai izin jika berdasarkan undang-undang itu adalah hak saya, dan saya memiliki kemungkinan dan kualitas yang diperlukan untuk maju terus,” ujarnya dikutip dari Independent, Kamis (21/12/2023).
“Kami hanya bergerak menurut formula yang dibuat UU Federal, dan bagaimana kami tak memerlukan izin siapa pun,” ujarnya.
Duntsova, yang sekarang merupakan anggota legislatif regional, menyerukan perdamaian di Ukraina.
Baca Juga: Putin Resmi Mendaftar sebagai Calon Presiden Rusia 2024, Dipandang Tidak Ada Lawan di Periode ke-5
Kampanye yang disodorkannya adalah, “Rusia yang humanis adalah damai, bersahabat dan siap bekerja sama dengan semua orang dalam prinsip saling menghormati”.
Ia pun meminta Rakyat Rusia untuk mendukung pertempurannya melawan Putin.
“Saya merasakan pencapaian. Kami telajh melakukan semua yang perlu dilakukan. Kami mengambil langkah ini, dan menurut saya, ini akan menginspirasi orang-orang yang menduiung kami,” katanya.
“Saya berharap setidaknya bisa mendaftar sebagai kandidat. Tetapi tentu saja, mengumpulkan tanda tangan adalah pekerjaan berat, dan saya berharap orang-orang bisa aktif ikut ambil bagian,” ujarnya.
Sumber : Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.