BEIRUT, KOMPAS.TV - Kepala Badan Pengungsian PBB di Palestina mengungkapkan kebengisan Israel.
Ia menegaskan, zona aman yang ditetapkan Israel dan penampungan PBB sudah tidak aman dan tetap diserang negara Zionis tersebut.
Komisi Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) yang mengurusi pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini mengatakan, sejak perang Hamas-Israel pecah, lebih dari 80 fasilitas PBB di Gaza diserang.
Israel melakukan penyerangan ke Gaza sejak 7 Oktober, sebagai pembalasan atas serangan Hamas ke wilayah negara Zionis tersebut.
Baca Juga: Bingung Barat Kini Tekan Ukraina Berunding dengan Rusia, Moskow: Kenyataannya Justru Sebaliknya
Namun alih-alih menghancurkan Hamas, Israel malah membantai warga sipil Palestina dan menurut laporan Kementerian Kesehatah Gaza, korban jiwa telah mencapai 16.200 orang.
Dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Dikutip dari Associated Press, Kamis (7/12/2023), Lazzarini mengatakan fasilitas PBB yang diserang Israel secara langsung dan tidak langsung di Gaza termasuk tempat penampungan warga sipil.
UNRWA mengungkapkan, lebih dari 220 warga Palestina terbunuh atas serangan tersebut, dan sekitar 130 pegawai mereka tewas dalam perang tersebut.
“Jelas tak ada tempat aman di Gaza,” kata Lazzarini di Beirut, Lebanon.
Situasi serangan tersebut memang sulit untuk diselidiki di tengah konflik yang berlangsung. Namun, Lazzarini menegaskan investigasi tetap harus dilakukan.
“Saya yakin bahwa pengabaian secara terang-terangan terhadap lokasi PBB, akan memerlukan penyelidikan independen di masa depan,” katanya.
Pejabat Israel berkilah bahwa mereka tak menargetkan fasilitas PBB. Tel Aviv malah menuduh Hamas menggunakan gedung PBB sebagai penyamaran dari aktivitas militer.
Baca Juga: Pejabat AS Sebut Rencana Awal Israel adalah 'Meratakan' Seluruh Jalur Gaza di Palestina
Meski begitu, klaim Israel tersebut masih belum bisa dibuktikan.
PBB mengatakan 1,87 juta warga Palestina, atau lebih dari 80 persen populasi Gaza, telah meninggalkan rumah mereka.
Lazzarini mengungkapkan, penampungan yang dijalankan PBB saat ini menjadi rumah bagi 1 juta orang yang dipindahkan, dan sangat padat serta dalam kondisi sanitasi yang memprihatinkan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.