“Secara de facto, saat ini warga sipil dibombardir. Bayi-bayi, perempuan-perempuan ini, dan orang-orang tua dibombardir dan dibunuh. Jadi taka da alasan untuk itu dan tak ada legitimasi, kami menyerukan Israel untuk berhenti,” ujarnya.
Meski begitu ia menegaskan bahwa Prancis mengutuk aksi terorisme dari Hamas.
Prancis, beserta sekutu Israel lainnya, Amerika Serikat, dan Inggris, serta beberapa negara barat lainnya, menetapkan Hamas sebagai teroris.
Netanyahu yang kerap memposisikan diri sebagai pihak yang tersakiti dengan cepat merespons dan menghantam pernyataan Macron.
Menurutnya seluruh dunia seharusnya mengecam Hamas bukan Israel.
“Kejahatan yang dilakukan Hamas hari ini di Gaza akan dilakukan besok di Paris, New York dan tempat lainnya di dunia,” bunyi pernyataan Netanyahu.
Baca Juga: Israel Gempur Rumah Sakit di Gaza, Direktur RS Al Shifa: Tragis, Ini Perang Melawan RS!
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban tewas karena serangan Israel ke Gaza telah melebihi 10.000 orang.
Mereka juga mengungkapkan sekitar 40 persen dari jumlah tersebut adalah anak-anak.
Israel mengungkapkan serangan ke Gaza dilakukan untuk menghancurkan Hamas, yang sempat menyerang wilayah Israel.
Namun, Israel malah menghancurkan rumah sakit dan kamp pengungsian, dengan dalih Hamas menggunakan fasilitas umum sebagai markas, walau kebenaranya diragukan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.