JAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki hari ke-31 serangan Israel ke Gaza, tidak ada tanda-tanda konflik akan berakhir. Korban tewas pun terus bertambah, mencapai angka sedikitnya 10.022 warga Palestina tewas, termasuk 4.104 anak dan 2.641 perempuan.
Raja Yordania Abdullah II mengatakan bahwa saat ini semua orang menanggung akibat konflik Palestina-Israel lantaran tidak adanya solusi politik.
Abdullah menyerukan pendekatan yang komprehensif terhadap keamanan kawasan yang berdasarkan pada penyelesaian isu-isu Palestina serta mengatasi akar permasalahan konflik tersebut berdasarkan solusi dua negara.
Baca Juga: Kemlu Bantah Tuduhan Israel Soal Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibangun di Atas Terowongan Hamas
Saat pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg beserta anggota Dewan Atlantik Utara di Brussel, Raja Abdullah mendesak gencatan senjata segera di Gaza.
Melansir kantor berita Yordania Petra, Abdullah juga meminta perlindungan bagi warga sipil dalam konflik tersebut.
Kantor berita Petra menambahkan, Raja Abdullah II juga meminta agar serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dihentikan seraya memperingatkan potensi gejolak situasi di Tepi Barat dan Yerusalem.
Sementara itu, Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (6/11) mengumumkan pembangunan rumah sakit darurat di Gaza untuk merawat warga Palestina yang terluka selama agresi Israel.
Menurut kantor berita resmi Uni Emirat Arab WAM, gagasan itu sesuai dengan arahan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan.
Rumah sakit darurat, yang merupakan bagian dari operasi kemanusiaan Emirat bernama Gallant Knight 3 itu bertujuan menyediakan bantuan medis bagi warga Palestina.
WAM melaporkan lima pesawat kargo berangkat dari Abu Dhabi menuju bandara El Arish di Mesir, yang dekat dengan Gaza.
Pesawat-pesawat itu mengangkut peralatan dan pasokan medis penting untuk rumah sakit.
Baca Juga: Lebih Dari 10.000 Warga Palestina Tewas karena Serangan Israel di Gaza, Pembersihan Etnis Nyata?
WAM menjelaskan bahwa rumah sakit darurat tersebut memiliki kapasitas 150 tempat tidur dan dilengkapi dengan unit khusus seperti untuk operasi, ortopedi, pediatri, ginekologi dan layanan medis penting lainnya.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.