Kompas TV internasional kompas dunia

Tepi Barat Palestina Mulai Kena Imbas, Jumlah Warga yang Dibunuh Israel Melonjak Tajam

Kompas.tv - 22 Oktober 2023, 22:26 WIB
tepi-barat-palestina-mulai-kena-imbas-jumlah-warga-yang-dibunuh-israel-melonjak-tajam
Jenazah Ahmad Awawda, 19, dipeluk sang Ibu setelah tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di dekat kota Nablus sehari sebelumnya, saat pemakamannya di kota Jenin, Tepi Barat, Minggu, 8 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

JERUSALEM, KOMPAS.TV - Jumlah kematian melonjak di Tepi Barat akibat dibunuh tentara Israel, dengan setidaknya 90 warga Palestina tewas dua minggu terakhir, sebagian besar dalam bentrokan dengan pasukan Israel usai serangan Hamas dari Gaza.

Kekerasan ini mengancam untuk membuka front lain dalam perang yang sudah berlangsung dua minggu, dan memberikan tekanan pada Pemerintah Palestina yang diakui secara internasional, yang mengelola sebagian dari Tepi Barat dan tidak populer di kalangan warga Palestina, terutama karena mereka bekerja sama dengan Israel dalam urusan keamanan.

Jumlah ini termasuk lima warga Palestina yang dibunuh tentara Israel dalam insiden terpisah pada hari Minggu, (22/10/2023) termasuk dua yang dibunuh dalam serangan udara di kamp pengungsi Jenin yang sangat tidak stabil dan dituduh Israel sebagai tempat persembunyian kelompok perlawanan Palestina.

Israel melancarkan serangan udara selama pertempuran di kamp pengungsi Tepi Barat lainnya pekan lalu, dalam peristiwa yang membunuh 13 warga Palestina, termasuk lima anak di bawah umur, dan seorang anggota Polisi Perbatasan paramiliter Israel.

Israel jarang menggunakan kekuatan udara di Tepi Barat yang diduduki, bahkan ketika mereka menggempur Gaza yang dikuasai Hamas sejak kelompok militan itu menyeberangi perbatasan pada 7 Oktober.

Lebih dari 1.400 orang telah tewas di Israel sejak perang dimulai, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal Hamas. Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 4.300 warga Palestina tewas.

Baca Juga: Palestina: Serangan Israel Hancurkan 31 Masjid di Gaza selama 16 Hari, Korban Jiwa 4.475 Orang

Warga setempat tampak berkumpul menyaksikan sejumlah gedung yang hancur usai Israel membombardir kamp pengungsian Palestina, Nur Shams di Tepi Barat, Jumat (20/10/2023). (Sumber: AP Photo/Majdi Mohammed)

Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat mengatakan 90 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober, melonjak drastis dari 197 orang yang dibunuh Israel, menurut hitungan Associated Press, sejak awal tahun hingga tanggal serangan Hamas ke Israel.

Selain serangan udara, warga Palestina telah tewas dalam protes anti-Israel yang keras dan dalam beberapa kasus dalam serangan oleh para pemukim Yahudi.

Israel memberlakukan pengamanan ketat di wilayah tersebut segera setelah serangan Hamas, menutup perlintasan dan pos pemeriksaan Palestina. Israel mengatakan pasukannya menangkap lebih dari 700 tersangka di Tepi Barat, termasuk 480 anggota Hamas, sejak dimulainya konflik.

Penggunaan kembali serangan udara oleh Israel, yang dalam operasi bulan Juli di Jenin mencapai tingkat intensitas yang belum pernah terlihat sejak pemberontakan Palestina terhadap Israel dua dekade lalu, menunjukkan perubahan dalam taktik militer.

Militer menggambarkan Masjid Al-Ansar di Jenin sebagai kompleks milik Hamas dan Jihad Islam, kelompok perlawanan Palestina yang lebih kecil dan radikal. Militer mengatakan kelompok ini melakukan beberapa serangan dalam beberapa bulan terakhir dan merencanakan serangan lain yang akan datang.

Eskalasi kekerasan ini menyusul lebih dari setahun peningkatan serangan dan penangkapan di Tepi Barat dan serangan Palestina yang mematikan terhadap warga Israel.

Baca Juga: Joe Biden: Tidak Perlu Jadi Orang Yahudi untuk Jadi Zionis, Saya adalah Seorang Zionis

Jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan militer Israel di kamp pengungsi Palestina, Nur Shams, terlihat di kamar mayat di Tulkarem, Tepi Barat, pada Jumat, 20 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo)

Israel merebut Tepi Barat, bersama dengan Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967. Palestina menginginkan ketiga wilayah tersebut sebagai negara masa depan mereka.

Lebih dari 500.000 warga Israel tinggal di permukiman di seluruh Tepi Barat yang oleh sebagian besar masyarakat internasional dianggap ilegal, sementara lebih dari 2,5 juta warga Palestina di wilayah tersebut hidup di bawah pemerintahan militer Israel.

Warga Palestina melihat permukiman ini sebagai hambatan terbesar dalam penyelesaian konflik dengan Israel. Pembicaraan perdamaian terakhir dan substansial terhenti lebih dari satu dekade yang lalu.

Kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina juga makin intensif sejak serangan Hamas.


Paling tidak lima warga Palestina tewas dibunuh para pemukim Israel, menurut otoritas Palestina, dan kelompok hak asasi manusia mengatakan pemukim ilegal membakar mobil dan menyerang beberapa komunitas Badui kecil, memaksa mereka mengungsi ke wilayah lain.

Konsorsium Perlindungan Tepi Barat, sebuah koalisi organisasi non-pemerintah dan negara-negara donor, termasuk Uni Eropa, mengatakan paling tidak 470 warga Palestina dipindahkan secara paksa di Tepi Barat karena kekerasan oleh pemukim sejak 7 Oktober. Ini ditambah dengan lebih dari 1.100 orang yang dipindahkan secara paksa sejak tahun 2022.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x

A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: