JERUSALEM, KOMPAS.TV - Jumlah kematian melonjak di Tepi Barat akibat dibunuh tentara Israel, dengan setidaknya 90 warga Palestina tewas dua minggu terakhir, sebagian besar dalam bentrokan dengan pasukan Israel usai serangan Hamas dari Gaza.
Kekerasan ini mengancam untuk membuka front lain dalam perang yang sudah berlangsung dua minggu, dan memberikan tekanan pada Pemerintah Palestina yang diakui secara internasional, yang mengelola sebagian dari Tepi Barat dan tidak populer di kalangan warga Palestina, terutama karena mereka bekerja sama dengan Israel dalam urusan keamanan.
Jumlah ini termasuk lima warga Palestina yang dibunuh tentara Israel dalam insiden terpisah pada hari Minggu, (22/10/2023) termasuk dua yang dibunuh dalam serangan udara di kamp pengungsi Jenin yang sangat tidak stabil dan dituduh Israel sebagai tempat persembunyian kelompok perlawanan Palestina.
Israel melancarkan serangan udara selama pertempuran di kamp pengungsi Tepi Barat lainnya pekan lalu, dalam peristiwa yang membunuh 13 warga Palestina, termasuk lima anak di bawah umur, dan seorang anggota Polisi Perbatasan paramiliter Israel.
Israel jarang menggunakan kekuatan udara di Tepi Barat yang diduduki, bahkan ketika mereka menggempur Gaza yang dikuasai Hamas sejak kelompok militan itu menyeberangi perbatasan pada 7 Oktober.
Lebih dari 1.400 orang telah tewas di Israel sejak perang dimulai, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan awal Hamas. Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 4.300 warga Palestina tewas.
Baca Juga: Palestina: Serangan Israel Hancurkan 31 Masjid di Gaza selama 16 Hari, Korban Jiwa 4.475 Orang
Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat mengatakan 90 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober, melonjak drastis dari 197 orang yang dibunuh Israel, menurut hitungan Associated Press, sejak awal tahun hingga tanggal serangan Hamas ke Israel.
Selain serangan udara, warga Palestina telah tewas dalam protes anti-Israel yang keras dan dalam beberapa kasus dalam serangan oleh para pemukim Yahudi.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.