NAIROBI, KOMPAS.TV - Presiden Kenya William Ruto menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengirim pasukan bersenjata multinasional yang dipimpin Kenya ke Haiti guna membantu mengatasi geng-geng kejahatan yang brutal, dan berjanji Kenya "tak akan mengecewakan rakyat Haiti."
Pernyataan Presiden William Ruto ini disampaikan beberapa jam setelah pemungutan suara hari Senin (2/10/2023) di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini menandai kali pertama dalam hampir 20 tahun sebuah pasukan akan dikerahkan ke negara Karibia yang bermasalah, di mana kekerasan geng meningkat secara dramatis dengan kasus pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan.
Melansir Associated Press, Selasa (3/10/2023), Ruto menyebut pasukan yang dipimpin Kenya "akan memberikan jejak berbeda dalam sejarah intervensi internasional di Haiti".
Ia menekankan, "Kami akan berhasil di Haiti."
"Kami tidak boleh mengecewakan rakyat Haiti," imbuhnya.
Resolusi ini, yang disusun oleh Amerika Serikat (AS) dan Ekuador, memberikan wewenang pada pasukan ini untuk dikerahkan selama satu tahun, dengan peninjauan setelah sembilan bulan. Misi ini akan didanai melalui sumbangan sukarela, dan AS berjanji menyumbang hingga $200 juta.
Belum jelas seberapa besar pasukan ini. Pemerintah Kenya sebelumnya mengusulkan 1.000 petugas polisi.
Ruto tidak menyebutkan kapan mereka akan dikerahkan, tetapi Menteri Luar Negeri Alfred Mutua hari Senin malam mengatakan itu akan terjadi "dalam waktu singkat."
Sebelumnya, Mutua mengatakan Kenya sedang menunggu hasil pemungutan suara di Dewan Keamanan, tetapi perencanaan logistik sudah dimulai, dan pejabat militer Kenya sedang mengikuti pelajaran bahasa Prancis untuk mengatasi hambatan bahasa antara warga Kenya dan warga Haiti.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Setuju Kirim Pasukan Kenya ke Haiti untuk Lawan Geng Kriminal
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.