KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina menggelar Forum Industri Pertahanan Internasional yang dihadiri sekitar 250 perusahaan pertahanan dari 30 negara lebih di Kiev, Jumat (29/9/2023). Forum ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Ukraina menggenjot produksi senjata, mengurangi ketergantungan bantuan asing dalam menghadapi invasi Rusia.
Acara ini disebut menandai perkembangan baru dalam asistensi perang untuk Ukraina. Sebelumnya, bantuan militer ke Kiev cenderung difokuskan pada pengiriman senjata, perbaikan perlengkapan militer, serta pelatihan tentara Ukraina.
Baca Juga: Ratusan Eks-Wagner Diterjunkan ke Ukraina, Mantan Ajudan Prigozhin Dijadikan Pengawas Relawan Tempur
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa sejumlah menteri pertahanan dan perwakilan sejumlah negara juga menghadiri forum di Kiev tersebut.
"Kepahlawanan semata tidak bisa menyergap rudal. Ukraina butuh kapabilitas, kualitas tinggi, kuantitas tinggi, secepat mungkin. Tidak ada pertahanan tanpa industri," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang menghadiri forum secara daring, Jumat (29/9), dikutip Associated Press.
Stoltenberg mengakui bahwa banyak sekutu NATO yang mulai kehabisan stok senjata karena mengirim bantuan ke Ukraina.
"Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan, tetapi kita sekarang harus meningkatkan produksi, baik untuk memenuhi kebutuhan Ukraina atau deterens kita sendiri," kata Stoltenberg.
Dalam forum itu, Zelenskyy juga menyampaikan hasil kesepakatan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dalam kunjungan ke Washington pekan lalu, Zelenskyy dan Biden menyepakati "ekosistem industri" pertahanan yang baru.
Zelenskyy pun mengumumkan pembentukan Aliansi Industri Pertahanan dan menyebut 13 perusahaan pertahanan telah meneken deklarasi pendirian aliansi tersebut.
Ukraina juga disebutnya akan mengorganisasi dana khusus yang bersumber dari dividen sumber-sumber pertahanan negara dan keuntungan dari penjualan aset-aset Rusia yang disita.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kerja sama akan sama-sama menguntungkan Ukraina dan industri pertahanan. Menurutnya, industri pertahanan di Barat bisa menjajal langsung produknya di medan perang Ukraina.
"Pertama-tama, kita bicara tentang perbaikan di Ukraina, dan lalu tentang produksi bersama. Dan sekarang, topik ini lazim di mana saja," kata Kuleba.
"Sebagaimana kami yang mengambil manfaat dari senjata Barat, manufaktur senjata Barat juga mendapatkan keunggulan khas di pasar untuk meningkatkan model-model mereka dan menciptakan senjata yang jauh lebih kuat," lanjutnya.
Baca Juga: Moskow Gempur Tiga Wilayah Ukraina dengan Serangan Udara Besar-Besaran
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.