ALABAMA, KOMPAS.TV - Seorang narapidana atau napi di Amerika Serikat (AS) merasa cemas setelah hukuman matinya gagal dilaksanakan. Pasalnya, dia akan menghadapi metode eksekusi baru yang dinilai lebih kejam dan kontroversial.
Kenneth Smith, napi di penjara Alabama, telah menghabiskan waktu 35 tahun menunggu eksekusi matinya. Dia didakwa bersalah karena melakukan pembunuhan berbayar terhadap seorang istri pengkhotbah pada 1988.
Ia seharusnya dihukum mati dengan suntikan mematikan pada November 2022 lalu.
Baca Juga: Peta Nasional China yang Baru Terus Ditolak Negara Tetangga, Filipina Teranyar
Namun pada saat terakhir, eksekusinya dibatalkan setelah petugas penjara kesulitan mencari pembuluh darahnya untuk menyuntikkan obat mematikan itu.
Namun petugas penjara kini akan kembali mencoba mengeksekusi mati Smith. Kali ini lewat metode eksekusi baru yang tak pernah digunakan sebelumnya.
Dilansir Daily Star, Jumat (22/9/2023), metode tersebut akan membuat Smith mengisap nitrogen murni.
Nitrogen mencakup 78 persen dari udara yang ada di Bumi, dan aman jika dihirup manusia dengan oksigen. Namun akan mematikan jika dihirup secara murni.
Metode Hipoksia Nitrogen telah disetujui untuk digunakan dalam eksekusi hukuman mati di tiga negara bagian AS, termasuk Alabama. Alabama mengizinkan penggunaan metode tersebut ketika terjadi kekurangan obat injeksi mematikan pada 2018.
Pejabat negara bagian Alabama mengeklaim metode itu cepat dan tanpa rasa sakit. Tapi pihak penentang metode tersebut, menyamakannya dengan eksperimen terhadap manusia dan melabelinya kejam.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.