Menurut Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilaporkan Associated Press, satu drone angkatan laut Ukraina dihancurkan pada Jumat malam (1/9), dan dua drone lainnya pada Sabtu dini hari tadi. Tidak ada komentar langsung dari pejabat Ukraina atas serangan tersebut.
Sebagai jalur pasokan utama bagi pasukan Kremlin dalam perang dengan Ukraina, Jembatan Kerch telah berulang kali diserang sejak Rusia meluncurkan invasi penuh skala.
Jembatan yang menghubungkan Krimea dan Rusia ini memiliki makna penting bagi Moskow, baik secara logistik maupun psikologis, sebagai arteri utama untuk pasokan militer dan sipil, serta sebagai tanda kuasa Kremlin atas semenanjung yang dicaplok pada tahun 2014.
Baca Juga: Diprotes Keras, Yayasan Nobel Cabut Undangan untuk Rusia, Belarus dan Iran
Di pihak Ukraina, militer Ukraina mengatakan, dalam 24 jam terakhir, Rusia meluncurkan empat serangan rudal dan 39 serangan udara, ditambah 42 serangan dari peluncur roket berbagai jenis.
Satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam penembakan di wilayah Kherson selatan Ukraina hari Sabtu, menurut Gubernur Oleh Prokudin.
Lebih ke utara, Walikota Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul, mengatakan pertahanan anti-pesawat di kota kelahiran Presiden Volodymyr Zelenskyy berhasil menggagalkan serangan, tanpa merinci jenis serangan tersebut.
Pejabat militer Inggris mengatakan Rusia saat ini menghadapi risiko besar karena membagi pasukannya dalam upaya untuk mencegah kemajuan Ukraina di selatan Ukraina.
Menurut intelijen Inggris, pasukan Ukraina terus melancarkan serangan balik di sepanjang sumbu Orikhiv di selatan Ukraina, dengan unit-uni tempur berhasil mencapai garis pertahanan utama Rusia yang pertama.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.