Memang sejak pembunuhan Villavicencio di Quito sudah tak ada lagi kandidat presiden yang diserang.
Namun, penembakan tersebut membuktikan betapa Ekuador saat ini menjadi tempat yang berbahaya.
Sayangnya, kejadian itu seperti sebuah kehidupan keseharian, khususnya di kota seperti Guayaquil yang dijalankan oleh para pedagang narkoba.
Sebelumnya sesama capres Ekuador, Daniel Noboa juga sempat mengalami penembakan saat kampanye, namun ia selamat.
Sedangkan seorang politikus lokal ditembak mati di Provinsi Esmeraldas.
Penembakan Villavicencio mengubah jalannya kampanye, dengan para kandidat terfokus pada perdamaian dan keamanan, karena ini yang diinginkan oleh setiap orang Ekuador.
Baca Juga: Tiga Politikus Dibunuh dalam Sebulan, Ekuador Disebut Alami Era Paling Berdarah
Rompi antipeluru juga lebih terlihat dalam kampanye, dan banyak kandidat membatalkan acara kampanye penutupan mereka.
Selain itu banyak warga Ekuador yang sangat berhati-hati menjelang pemilihan.
Pemilihan umum cepat Ekuador dimulai Minggu (20/8/2023) waktu setempat.
Presiden baru tampaknya akan dimiliki Ekuador, karena Presiden Guillermo Lasso menegaskan tak akan mencalonkan diri.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.