Sebelumnya, ia mengatakan pihaknya fokus melakukan pencarian jasad korban.
“Fokus kami mencari para korban atau sisa-sisa jasad mereka,” kata Josh Green, Sabtu (12/8/2023) dilansir dari BBC News.
Jeremy Greenberg, direktur Badan Manajemen Darurat Federal, mengatakan kondisi pencarian "sangat sulit untuk dilakukan."
"Ini adalah kebakaran yang luar biasa dahsyat dan kondisinya sangat sulit untuk dilalui," kata Greenberg dalam jumpa pers hari Senin (14/8/2023).
Ia pun menyebutkan tantangan bagi para petugas pencari jenazah, di antaranya bahaya bangunan yang tidak stabil dan potensi bahan kimia beracun yang terkandung dalam udara di daerah tersebut.
Baca Juga: Tragedi Kebakaran Hawaii: Kisah Alarm Peringatan Dini Bencana yang Tak Berbunyi
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, kebakaran yang disebut sebagai bencana terbesar di Amerika Serikat sejak seabad terakhir, ini terjadi pada 8 Agustus 2023 malam.
Kebakaran ini bermula dari semak yang terbakar di distrik Kula, Kota Maui. Api dengan cepat merembet ke area yang lebih luas hingga ke Kota Laihana.
Kobaran api menggila karena musim panas yang kering dan tiupan angin Topan Dora yang kebetulan melintasi Hawaii.
Saat api melalap Lahaina, alarm peringatan dini bencana di wilayah itu senyap. Padahal pada uji coba pada 1 Agustus 2023 lalu, otoritas setempat telah memastikan alarm peringatan dini di Maui berbunyi.
Sumber : AFP, BBC, France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.