“Kan acaranya emang udah nggak ada, karena dengan taifun itu, maka acaranya selesai lebih awal, karena teman-teman itu harus dipindahkan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan gelombang panas di Korea Selatan berimbas pada kegiatan Jambore Pramuka Dunia yang tengah berlangsung di negara tersebut.
Acara yang diselenggarakan di Buan, Korea Selatan, mulai Selasa (1/8/2023) itu diikuti lebih dari 43.000 pramuka dari 158 negara.
Pada Sabtu (4/8), ribuan pramuka dari Inggris Raya dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan dipulangkan ke negara masing-masing. Mereka dipulangkan dengan pertimbangan gelombang panas yang memengaruhi kondisi di lokasi perkemahan.
Pemerintah Korea Selatan menolak mengikuti permintaan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia (WOSM) yang meminta jambore dihentikan.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menyebut jambore yang berlangsung sejak Rabu (2/8/2023) ini akan diselesaikan sesuai rencana, yakni pada 12 Agustus mendatang.
"Kami akan terus lanjut hingga para peserta merasa sepenuhnya puas," kata Han dikutip Associated Press, Sabtu (5/8).
Sementara itu, Retno Marsudi juga mengatakan, belum ada rencana menarik pulang kontingen Indonesia dari acara tersebut.
Baca Juga: Badai Tropis Khanun Mengancam, Korea Selatan Bersiap Evakuasi 36 Ribu Pramuka dari Jambore Dunia
"Belum (ada rencana menarik delegasi). Tadi pas sebelum mulai ini, sudah masuk Istana, saya melakukan telepon lagi dan saya tanya rencana mereka, dan so far belum ada rencana apa-apa," terang Retno.
"Mudah-mudahan kondisi membaik dalam arti cuaca menjadi tidak semakin panas. Tetapi yang patut kita syukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.