Konvensi pekerja JUI diadakan di sebuah aula dekat pasar tetapi kemudian tenda ditambahkan karena banyaknya pendukung yang hadir.
Tempat itu dijaga oleh relawan partai yang mengenakan pakaian tradisional berwarna unta yang disebut Shalwar Qameez dan memegang tongkat.
Kepala Polisi Khyber Pakhtunkhwa Akhtar Hayat Gandapur mengatakan penyelidikan awal menunjukkan seorang pembom bunuh diri menyelinap ke tempat itu meskipun ada keamanan yang disediakan oleh relawan partai.
Dia mengatakan para ahli peledak sedang menyisir tempat kejadian untuk menemukan bukti-bukti lain.
Dokter Faisal Khan, kepala kesehatan distrik, mengatakan 40 mayat dan 150 orang yang terluka akibat ledakan berada di rumah sakit utama Khar.
Beberapa dari yang terluka dalam kondisi kritis dan sedang dipindahkan ke fasilitas di Peshawar dan distrik tetangga Dir.
Perdana Menteri Shabaz Sharif, Presiden Arif Alvi, dan pemimpin lainnya mengutuk serangan itu dan meminta para pejabat untuk memberikan semua bantuan yang mungkin kepada para korban yang terluka dan keluarga yang berduka.
Maulana Ziaullah, kepala lokal partai Rehman, termasuk di antara yang tewas. Senator Abdur Rasheed dan mantan anggota parlemen Maulana Jamaluddin juga ada di atas panggung tetapi lolos tanpa cedera. Pejabat partai mengatakan Rehman tidak berada di rally tersebut.
Rasheed, kepala regional partai, mengatakan serangan itu adalah upaya untuk menyingkirkan JUI dari lapangan sebelum pemilihan parlemen pada November, tetapi dia mengatakan taktik seperti itu tidak akan berhasil.
Rehman dianggap sebagai ulama pro-Taliban dan partai politiknya adalah bagian dari pemerintahan koalisi di Islamabad. Pertemuan sedang diorganisir di seluruh negeri untuk memobilisasi pendukung untuk pemilihan mendatang.
"Banyak rekan kami kehilangan nyawa dan banyak lagi yang terluka dalam insiden ini. Saya akan meminta administrasi federal dan provinsi untuk sepenuhnya menyelidiki insiden ini dan memberikan kompensasi dan fasilitas medis yang semestinya kepada yang terkena dampak," katanya.
Bajur, yang dulunya merupakan daerah suku tetapi sekarang menjadi distrik, telah menjadi tempat yang aman bagi militan Islam hingga beberapa tahun terakhir ketika militer Pakistan melakukan operasi besar-besaran untuk menghilangkan militansi dari daerah suku tersebut. Militan seringkali masih menyerang menyerang pasukan keamanan dan warga sipil.
Baca Juga: Dua Warganya Tewas Dalam Kapal Selam Wisata Titanic, Pakistan Ucapkan Belasungkawa
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.