ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Rusia siap mencari cara untuk mencapai penyelesaian damai atas situasi di sekitar Ukraina, meskipun Barat selalu bertindak semata-mata untuk kepentingan mereka sendiri dalam konflik internasional apa pun.
"Apakah mereka lupa mereka menghancurkan situasi di Sudan? Apakah mereka lupa apa yang mereka lakukan di Suriah? Mereka tidak peduli dengan Piagam PBB, mereka hanya ingat tentang hukum internasional ketika mereka percaya instrumen-instrumen ini bisa digunakan melawan seseorang - dalam hal ini Rusia," kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan pemimpin negara-negara Afrika, Jumat (29/7/2023).
"Mereka tidak akan mencapai apa-apa, ini terlalu primitif. Jika mereka ingin seseorang mematuhi Piagam PBB dan undang-undang internasional lainnya, mereka harus berusaha untuk mematuhi norma-norma yang sama. Namun, hal ini tidak berarti kita tidak ingin dan tidak mencari penyelesaian damai dari konflik apa pun," lanjut Putin seperti laporan TASS, Jumat, (28/7)
Menanggapi para pemimpin Afrika, Presiden Rusia tersebut mengatakan pendekatan dan ide-ide dari pemimpin Afrika, semuanya mencerminkan poin-poin rencana perdamaian China untuk penyelesaian Ukraina, yang disampaikan pada bulan Februari lalu.
Putin menekankan pihak berwenang Ukraina menerbitkan dasar hukum khusus yang melarang negosiasi dengan Rusia.
"Kami, di pihak kami, tidak pernah menolak negosiasi, kami selalu mengatakan kami siap untuk dialog lebih lanjut," tegas Putin, seraya mengulangi Rusia selalu siap melakukan negosiasi secara terbuka.
Putin mengungkapkan "rancangan perjanjian [perdamaian] sudah dinegosiasikan (dan disepakati) secara efektif" sebelumnya.
"Tapi setelah penarikan pasukan kami dari pinggiran Kiev, dimana kami diminta melakukannya untuk menciptakan kondisi penandatanganan kesepakatan final, pihak berwenang Kiev langsung menolak semua kesepakatan (yang sudah dicapai) sebelumnya," katanya.
"Oleh karena itu, saya percaya bola sepenuhnya ada di tangan mereka. Saya tidak akan memberi rincian tentang apa yang kita negosiasikan saat ini, itu tidak akan tepat. Namun, tidak semua orang tahu, namun kami tahu dengan sangat baik Kiev mendapatkan kemerdekaannya selama pembubaran Uni Soviet, berdasarkan deklarasi kemerdekaan, dan deklarasi ini menyatakan dengan jelas Ukraina adalah negara netral. Ini sangat penting bagi kami; bagi kami, tidak cukup jelas, mengapa Barat mulai menarik Ukraina ke NATO," Putin menyimpulkan, menambahkan, menurut pandangan Moskow, inilah yang menjadi ancaman mendasar bagi kepentingan Rusia.
Dalam menghadapi KTT Rusia-Afrika untuk hari kedua, Putin mengatakan Moskow akan menganalisis proposal perdamaian untuk Ukraina yang dicari oleh pemimpin-pemimpin Afrika.
Baca Juga: Putin di KTT Rusia - Afrika Janjikan Gandum Gratis ke 6 Negara Afrika
"Ini adalah masalah yang mendesak, dan kami tidak menghindari untuk mempertimbangkannya," kata pemimpin Rusia itu, seraya menekankan pemerintahannya memperlakukan inisiatif Afrika dengan hormat dan memperhatikannya dengan cermat.
Dia mendorong para pemimpin Afrika untuk berbicara dengan Ukraina, yang menolak untuk terlibat dalam pembicaraan sampai pasukan Rusia mundur.
"Saya percaya penting untuk juga berbicara dengan pihak lain, meskipun kami berterima kasih kepada teman-teman Afrika kami atas perhatian mereka terhadap masalah ini," kata Putin di KTT St. Petersburg.
Sumber : TASS / Associated Presss
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.