KRASNODAR, KOMPAS.TV - Seorang nenek 81 tahun di Rusia melakukan aksi nekat dengan menyewa seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi polisi.
Nenek bernama Lyudmila Ryabykh memang bukanlah seorang nenek biasa.
Pasalnya, Lyudmila memiliki hubungan kuat dengan organisasi kejahatan di Krasnodar.
Ia juga sempat mengancam membunuh seorang paramedis dengan shotgun, dan juga memerintahkan pembunuhan seorang detektif kepolisian.
Baca Juga: Kisruh Konser Blackpink di Vietnam, Gegara Pakai Peta China untuk Klaim Laut China Selatan
Dikutip Oddity Central, Kamis (6/7/2023), nenek ditangkap setelah memerintahkan membunuh seorang petugas dari Departemen Kepolisian Krasnodar kepada pembunuh bayaran.
Nenek itu membayarkan sebagian uang imbalan, dan sebagian lainnya saat mebuktikan kematiannya.
Yang ia tak tahu, rekan kejahatannya mengungkapkan rencana pembunuhan tersebut ke pihak otoritas dan akan menghabiskan waktu kehidupannya di balik penjara.
Seperti diungkapkan surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda, Lyudmila menghubungi sejumlah kenalannya dari lingkaran mantan rekan satu penjaranya.
Ia menawarkan mereka uang sebanyak satu juta rubel atau setara Rp165 juta untuk membunuh seorang detektif dari penyelidikan kriminal Krasnodat.
Keinginannya untuk membunuh pria itu masih sebuah misteri, tetapi otoritas mencurigai bahwa kasus yang ditangani detektif tersebut mengancam nenek itu dalam berbagai cara.
Nenek kejam itu pun memberitahu pembunuh bayaran tersebut di mana detektif tersebut tinggal, dan bahkan menggambarkan peta ke arah rumahnya.
Ia juga menyarankan mereka tempat terbaik untuk menyergap dan membunuhnya.
Sang nenek tak menyangka pembunuh sewaannya itu malah mengadukannya ke polisi.
Setelah mereka mengetahui keinginan Lyudmila, polisi langsung membuatnya berpikir bahwa semuanya telah berjalan sesuai rencana.
Hal tersebut demi membangun kasus yang kuat terhadapnya.
Detektif yang menjadi target pun berpura-pura mati, dengan riasan darah di sekitar lehernya, agar terlihat seperti seseorang menggorok lehernya.
Foto polisi yang mati itu pun diberikan kepada sang pembunuh bayaran, sebagai bukti untuk Lyudmila.
Baca Juga: Xi Jinping Ancam Putin Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Akhirnya Kremlin Buka Suara
Sang nenek pun kemudian menuju kantor polisi untuk menanyakan mengenai petugas itu, dan pihak otoritas memberitahunya sang detektif telah mati.
Sehari kemudian, Lyudmila membayar 25.000 ruble (Rp4,1 juta) untuk sang pembunuh bayaran, dan kemudian ditangkap.
Setelah penangkapannya, polisi mendapatkan penemuan yang impresif dari sejumlah senjata api, amunisi, kapak dan pisau.
Sang nenek 81 tahun itu saat ini tengah ditahan di pusat pra-penahanan hingga didakwa atas kejahatannya.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.