KIEV, KOMPAS.TV - Berikut adalah update dan berita terbaru dari pertempuran Rusia lawan Ukraina. Tanda-tanda serangan balik Ukraina terhadap pasukan Rusia terlihat makin jelas, dari berbagai laporan pertempuran di Ukraina, seperti laporan France24, Selasa (6/6/2023).
Bendungan Nova Kakhovka yang dikuasai Rusia Meledak, Rusia dan Ukraina Saling Tuding
Bendungan Nova Kakhovka di wilayah Kherson yang dikuasai Rusia di Ukraina meledak akibat serangan, membuat banjir hebat ke wilayah sekitarnya. Rusia menuding Ukraina menembak bendungan, sementara Ukraina menuding Rusia meledakkan bendungan yang dikuasai Rusia sendiri sehingga membanjiri penduduk di wilayah yang dikuasai Rusia sendiri.
Komando Selatan Pasukan Bersenjata Ukraina hari Selasa (6/6/2023) menuding Rusia melakukan peledakan tersebut, seperti yang dilaporkan oleh France24.
"Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, serta daerah yang kemungkinan terendam sedang ditentukan," demikian disampaikan oleh komando tersebut melalui halaman Facebook mereka.
Situasi di wilayah pantai Sungai Dnepr setelah kerusakan sebagian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Nova Kakhovka akibat penembakan oleh pasukan Ukraina berada di bawah kendali, tidak ada ancaman terhadap nyawa manusia, kata pejabat setempat yang diangkat Rusia hari Selasa, (6/6/2023) seperti laporan RIA Novosti.
Tim dari Kementerian Darurat dan otoritas setempat sedang mengawasi tingkat air di sungai, demikian disampaikan oleh Kepala Pemerintahan Wilayah Kherson, Andrey Alexeyenko.
Sebelumnya, Kepala Administrasi Nova Kakhovka yang diangkat Rusia, Vladimir Leontyev, mengumumkan bagian atas PLTA Nova Kakhovka mengalami kerusakan akibat penembakan. Akibat kerusakan tersebut, tingkat air di kota tersebut naik sekitar 2,5 meter.
Saat ini, tidak ada kebutuhan evakuasi penduduk sipil dari Nova Kakhovka karena ancaman banjir setelah kerusakan PLTA Nova Kakhovka, seperti yang diungkapkan oleh Leontyev sebelumnya.
"Mengenai situasi di wilayah pantai Sungai Dnepr. Situasi berada di bawah kendali. Tidak ada ancaman terhadap nyawa manusia. Tim dari Kementerian Darurat dan otoritas setempat mengawasi tingkat air di sungai," tulis Alexeyenko dalam saluran Telegramnya.
Baca Juga: Menlu Retno Buka Suara Soal Proposal Damai Prabowo Ditolak Ukraina
Lavrov Peringatkan AS: Eskalasi Kekerasan Akan Sangat Mengerikan
Rusia mengatakan pesawat tempur F-16 buatan AS dapat 'mengakomodasi' senjata nuklir jika dikirim ke Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Senin (5/6/2023), bahwa pesawat tempur F-16 buatan AS dapat 'mengakomodasi' senjata nuklir dan memperingatkan bahwa memasoknya ke Kiev akan memperburuk konflik tersebut.
"Kita harus ingat bahwa salah satu modifikasi dari F-16 dapat 'mengakomodasi' senjata nuklir," kata Lavrov dalam pidato di pangkalan militer di Dushanbe, Tajikistan, seperti yang dikutip dalam transkrip di situs web kementerian.
"Jika mereka tidak memahami hal ini, maka mereka tidak berguna sebagai ahli strategi dan perencana militer."
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, telah lama meminta pesawat F-16, dan mengatakan bahwa kehadiran pesawat tersebut dengan pilot Ukraina akan menjadi sinyal pasti bagi dunia bahwa invasi Rusia akan berakhir dengan kekalahan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada pemimpin G7 bulan lalu bahwa Washington mendukung program pelatihan bersama untuk para pilot Ukraina menggunakan pesawat F-16.
Baca Juga: Serangan Terbaru Ukraina atas Pasukan Rusia, Cek Ombak atau Full Serangan Balik? Simak Penjelasannya
Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, Kecam Rusia soal Korban di Pihak Lawan Sebagai 'Khayalan Liar'.
Klaim Rusia bahwa pasukan militer mereka telah menyebabkan korban besar pada pasukan Ukraina yang maju adalah "khayalan liar," kata bos kelompok bayaran Rusia, Wagner, pada Selasa.
Kementerian pertahanan Moskow mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menggagalkan serangan Ukraina, menewaskan total "1.500 prajurit" dan menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.