Kompas TV internasional kompas dunia

Rival Erdogan Tuduh Rusia Ganggu Pemilihan Presiden Turki, Putin Membantah

Kompas.tv - 13 Mei 2023, 13:48 WIB
rival-erdogan-tuduh-rusia-ganggu-pemilihan-presiden-turki-putin-membantah
Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi Turki sekaligus rival Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden Turki. (Sumber: AP Photo/Francisco Seco)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

ANKARA, KOMPAS.TV - Rival Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, menuduh Rusia mengganggu pemilihan presiden Turki.

Kilicdaroglu yang berasal dari kubu oposisi, menjadi penantang utama Erdogan dalam pemilihan presiden Turki yang dijadwalkan digelar Minggu (14/5/2023).

Kilicdaroglu menuduh ada peretas atau hacker asing dari Rusia yang direkrut untuk membantu Erdogan.

Baca Juga: Polisi Kecele Saat Tanggapi Permintaan Tolong, Dikira Manusia Ternyata Kambing

Ia menuduh mereka menyiapkan deepfake, video dan suara yang dimanipulasi, yang bertujuan mendiskreditkan kubu oposisi, beberapa hari sebelum pemilihan.

“Teman-teman Rusia yang terkasih. Anda berada di balik montase, konspirasi, konten deepfake, dan rekaman yang diekspos di negara ini,” katanya, Kamis (11/5/2023), dikutip dari Al-Jazeera, tanpa menjelaskan alasan ia menuding Rusia.

“Jika Anda menginginkan pertemanan setelah 15 Mei, Anda harus membersihkan tangan dari negara Turki,” tambahnya.

Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin pun membantah mereka terlibat dalam kampanye pemilihan presiden Turki pada Jumat (12/5/2023).

“Kami dengan tegas membantah pernyataan tersebut. Kami secara resmi menegaskan, tak mungkin ada pembicaraan mengenai campur tangan,” ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

“Jika seseorang memberikan Kilicdaroglu informasi seperti itu, mereka adalah pembohong,” tuturnya.

Baca Juga: Akhirnya, Dubes AS Minta Maaf Usai Tuduh Afrika Selatan Jual Senjata ke Rusia

Ia pun menambahkan, Moskow menilai tinggi hubungan bilateral dengan Ankara.

“Turki memiliki posisi bertanggung jawab, kedaulatan dalam jarak regional dan masalah global yang dihadapinya,” tutur Peskov.

Erdogan sendiri menjadi salah satu sekutu Putin dan memilih netral terkait serangan Rusia ke Ukraina, meski merupakan negara anggota NATO.

Putin diyakini akan kehilangan sekutunya jika Erdogan tak terpilih kembali, karena Kilicdaroglu memiliki kebijakan berbeda terkait Rusia.


 




Sumber : Al-Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x