"Kondisi Myanmar saat ini memang sangat kompleks, karena telah terjadi lebih dari tujuh dekade," jelasnya.
Ia pun mengajak pihak-pihak yang berkonflik untuk melakukan dialog guna mencari solusi bersama.
"Saya mengajak, marilah kita duduk bersama, ciptakan ruang dialog untuk mencari solusi bersama," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyampaikan, konflik Myanmar akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada 9 - 11 Mei 2023.
Baca Juga: Perdagangan Manusia di Myanmar, Jokowi Ungkap Pemerintah Berhasil Selamatkan Ratusan WNI
Menurut Jokowi, konflik di Myanmar perlu diselesaikan melalui dialog.
"Ya, secara khusus akan dibahas tapi acuan kita tetap untuk Myanmar. Acuan kami tetap five point concensus, tetap jadi acuan, tetapi harus dengan dialog, karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," kata Jokowi melalui video yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (7/5/2023).
Jokowi menegaskan, Indonesia berharap konflik di Myanmar dapat selesai dan mengajak siapa pun untuk berkolaborasi dan bekerja sama.
"Dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proxy siapa pun, proxy negara mana pun. Karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama dengan siapa pun dengan negara mana pun," katanya.
"Sehingga penyelesaian setiap masalah di ASEAN adalah prinsip dialog," lanjut Presiden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.