MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang napi di Rusia dibebaskan dan jadi tentara Wagner untuk ikut perang di Ukraina.
Namun, beberapa hari setelah kembali ke Rusia ia dicurigai membunuh perempuan tua.
Ivan Rossomakhin merupakan penjahat kambuhan dan dipenjara selama 10 tahun karena pembunuhan pada 2020.
Ia kemudian dibebaskan pada tahun lalu setelah memutuskan bergabung dengan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner untuk berperang di Ukraina.
Baca Juga: Kebiadaban Tentara Israel di Bulan Ramadan, Bunuh Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa
Pemimpin Wagner, Yevgenyu Prigozhin telah merekrut para napi seperti Rossomakhin dari seluruh penjara di Rusia, dan dijanjikan diampuni untuk perang di Ukraina.
Mereka juga dijanjikan berbagai keuntungan jika menandatangani kontrak.
Rossomakhin melakukan tugas yang tidak pasti dengan Wagner di Ukraina, dengan kontrak normal selama enam bulan.
Ia kemudian pulang ke kampung halamannya di Novj Buret di Wilayah Kirov pada bulan ini.
Tapi tak butuh waktu lama. Rossomakhin telah ditahan selama lima hari setelah membuat sejumlah ancaman.
Dikutip dari CNN, Jumat (31/3/2023), salah satu warga setempat, Galina Sapozhnikova, mengatakan Rossomakhin terlihat memegang garpu rumput, kapak, dan pisau, serta mengancam akan membunuh semua orang.
Kepala Polisi Distrik Vadim Varankin mengatakan pada pertemuan yang diadakan di balai kota, Senin (27/3/2023), bahwa Rossomakh merupakan pembuat masalah, dan sedang ditangani.
Tetapi sebelum itu terjadi, seorang perempuan tua di daerah tersebut telah dibunuh.
Rossomakhin telah ditahan atas kecurigaan melakukan pembunuhan itu, tapi tak ada dakwaan resmi.
Prigozhin sendiri mengomentari kasus tersebut, dan menegaskan pihaknya akan ikuit membantu penegak hukum terkait masalah ini.
Baca Juga: Iran Bersumpah Balas Dendam ke Israel atas Tewasnya Perwira Garda Revolusi di Suriah
“Jika seseorang berprilaku agresif atau provokatig atau jika ada risiko, terutama jika dia termasuk dalam kategori mantan Narapidana, Anda perlu memberi tahu kami,” kata Prigozhin.
“Kami akan mengirim kelompok perekrutan, secara hati-hati mengumpulkan dan mengirimnya kembali ke garis depan, ke tempat ia seharusnya melancarkan agresinya,” tambahnya.
Pada Februari lalu, Prigzohin menegaskan tak akan lagi merekrut narapidana.
Tetapi, tampaknya perekrutan tahanan penjara terus berlanjut di bawah Kementerian Pertahanan Rusia.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.