ISTANBUL, KOMPAS.TV - Penyanyi Maher Zain turun tangan langsung membantu korban gempa Turki dan Suriah, terlihat bekerja di lapangan membantu korban selamat di provinsi Kahramanmaras, Turki, seperti laporan Anadolu, Senin, (13/2/2023).
Maher Zain hari Minggu terlihat sedang bekerja di jalanan Kahramanmaras, pusat gempa dahsyat minggu lalu di Türkiye, membagikan makanan kepada para korban selamat bersama Salam Charity yang berbasis di Inggris.
Maher Zain yang sebelumnya meminta dukungan untuk korban gempa di Türkiye dan Suriah, langsung menuju ke Kahramanmaras, pusat gempa, untuk membantu korban selamat.
"Kami berada di pusat kota Kahramanmaras dan kehancuran yang terlihat di sini mengingatkan salah satu zona perang subhanallah. Kota ini adalah pusat gempa besar ini. Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Kita harus membantu dengan cara apa pun yang kita bisa," ujarnya di Twitter.
Maher juga menunjukkan kepada pengikutnya di Instagram skala kehancuran di episentrum gempa kembar tersebut, dengan mengatakan, "Hari ini, kami tiba di Kahramanmaras, salah satu kota yang (terkena) gempa bumi. Sejujurnya sangat sulit. Saya mencoba untuk mendapatkan perspektif kamera untuk menunjukkan betapa buruknya itu, tetapi kamera tidak pernah bisa memberikan (satu) ratus persen keadilan.”
Korban tewas sudah menembus 35.000 orang tewas akibat dua gempa besar pada 6 Februari, kata badan bencana negara itu, Minggu.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 mempengaruhi lebih dari 13 juta orang di 10 provinsi termasuk Hatay, Gaziantep, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa.
Baca Juga: Begini Lokasi Pemakaman Massal Korban Gempa di Kota Antakya, Turki.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan getaran kuat yang melanda Türkiye dalam waktu kurang dari 10 jam.
Rasa sedih korban selamat gempa turki dan Suriah dilaporkan terlihat mulai berubah menjadi murka dan kemarahan, karena banyak korban selamat melihat keluarganya meregang nyawa di puing reruntuhan, disebabkan lambatnya pertolongan darurat.
Lambatnya uluran bantuan darurat dipandang berdampak pada kurangnya personil turun ke lapangan di masa-masa kritis. Padahal, berbagai infrastruktur hancur usai gempa dahsyat menghantam Turki dan Suriah.
Selain itu, buruknya kualitas pembangunan gedung dan bangunan dipandang sebagai sebab utama berbagai gedung runtuh begitu saja menimpa orang didalamnya. Sementara bangunan yang mematuhi aturan pembangunan tetap utuh walau rusak dihantam gempa, sehingga penghuninya sempat menyelamatkan diri.
Banyaknya korban gempa juga dipicu oleh sejumlah gedung di Turki yang dibangun di bawah standar. Hingga mudah runtuh saat gempa melanda.
Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag mengatakan, 131 orang sedang diselidiki atas dugaan tanggung jawab mereka dalam pembangunan gedung yang gagal menahan gempa. Meski gempanya kuat, banyak orang di Turki menyalahkan konstruksi bangunan yang salah sebagai salah satu penyebab, karena memperbanyak kehancuran.
Aturan konstruksi Turki saat ini memenuhi standar rekayasa gempa setidaknya di atas kertas, tetapi aturan tersebut jarang ditegakkan. Hal ini menjadi penjelasan mengapa ribuan bangunan runtuh menimpa orang-orang di dalamnya.
Di antara mereka yang dianggap bertanggung jawab adalah dua orang yang ditangkap di provinsi Gaziantep karena dicurigai memotong kolom untuk menambah ruang di sebuah bangunan yang runtuh, kata kantor berita Turki, Anadolu Agency.
Sumber : Kompas TV/Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.