ADANA, KOMPAS.TV - Seorang pria pemilik restoran kebab bergerak untuk menampung para penyintas gempa Turki.
Pemilik tiga restoran kebab di Provinsi Adana, Turki itu membuka semua restorannya untuk menampung penyintas gempa dahsyat tersebut.
Adalah Salih Oral, pemilik restoran kebab yang membuka ketiga tempat usahanya menjadi lokasi para penyintas berteduh karena gempa yang terjadi Senin (6/2/2023) itu.
“Setelah gempa, kami berpikir tempat yang aman untuk pergi adalah ke restoran,” ujar Oral kepada Anadolu Agency.
Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah: PMI Beri Donasi USD100.000 dan Kirim Tim Dokter
“Saat itu hujan. Kami melihat orang-orang menunggu di mobil, duduk di trotoar atau hanya berputar-putar tanpa tempat untuk dituju," lanjutnya merujuk para penyintas gempa yang kehilangan tempat tinggal usai rumah mereka luluh lantak.
Oral mengatakan, hatinya tergerak, dan sejak itu, ia pun langsung membuka pintu restorannya, dan menyiapkan makanan gratis, sup dan teh bagi mereka.
Selama 48 jam, banyak orang yang rumahnya rusak karena dua gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5, berlindung di restorannya.
Oral juga mengirimkan makanan ke kota terdekat yang terdampak gempa, termasuk Kahramanmaras dan Hatay.
Oral menegaskan, saat-saat seperti ini merupakan waktu untuk bersatu.
“Di agama kami, Islam, sebuah keharusan untuk menolong siapa saja yang membutuhkan,” ujarnya.
Salah satu penyintas gempa bumi, Didem Incekuran, 24 tahun, telah tinggal di restorannya sejak Senin.
Baca Juga: Gempa Bumi Turki, Inggris Kirim Ribuan Selimut Termal dan Bakal Bangun Rumah Sakit Lapangan
“Saya tahu saya seharusnya mencari tempat aman saat gempa bumi, tapi saya panik, kami lari ke bawah,” ujarnya.
“Kami tak ingin pulang ke rumah. Kami merasa aman di sini,” ujar Incekuran, mengutarakan perasaan terima kasihnya kepada Oral.
Ternyata bukan Oral sendiri yang membuka restorannya untuk menolong para penyintas gempa.
Banyak kafe dan restoran di Adana yang membuka pintu mereka untuk memberikan penampungan pada warga lokal yang kehilangan rumah dan tempat tinggal mereka.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.