Greco menggunakan identitas baru, dengan mengaku bernama Paolo Dimitrio.
Ia pun saat ini dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Italia dan menjadi subjek perintah penangkapan di Eropa.
Namun pada Juli 2021, Greco yang kini berusia 63 tahun cukup percaya diri dengan nama samarannya, sehingga muncul di kolom sebuah surat kabar lokal.
Saat itu, ia membual tentang resep restorannya, yang menurutnya buatan rumah dan daerah seperti ravioli, risotto dan tagliatelle.
Kolom tersebut mengungkapkan ia adalah orang Italia sejak lahir, namun di hatinya ia adalah warga lokal Saint-Etienne.
Meski begitu, ternyata ia masih dikejar oleh jaksa penuntut anti-mafia terkemuka Italia, Nicola Graterri, yang menghabiskan beberapa dekade menangani kebangkitan Ndrangheta.
Baca Juga: Perang Tak Kunjung Usai di Ukraina Bikin Korea Utara Tunda Kirim Pekerja Bantuan untuk Rusia
Pada pernyataannya, Carabinieri atau polisi militer Italia mengatakan bahwa penyelidik telah melacak jaringan pendukung Greco, yang kemudian membawa mereka ke Saint-Etienne.
Interpol mengatakan unit operasi anto-Ndrangheta mereka juga terlibat, bersama otoritas Prancis yang melakukan pengawasan terhadap lokasi Greco.
Polisi Italia kemudian mengonfirmasi identitasnya dan kemudian bergerak menangkapnya.
Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Pientadosi pun memuji polisi karena menangkap salah satu penjahat terburuk Italia.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.