Krisis ekonomi China yang membayangi akan lebih buruk daripada Jepang, di mana pertumbuhan rendah selama bertahun-tahun sebagian disebabkan oleh populasi yang menyusut, kata Yi.
“China menjadi lebih tua sebelum menjadi kaya,” kata Yi.
Biro statistik China mengatakan populasi usia kerja antara 16 dan 59 tahun mencapai 875,56 juta, terhitung 62 persen dari populasi nasional, sedangkan mereka yang berusia 65 tahun ke atas berjumlah 209,78 juta, terhitung 14,9 persen dari total.
Baca Juga: Populasi Jepang Menyusut, Angka Kelahiran 2022 Pecahkan Rekor Terendah, Pemerintah: Ini Krisis!
Statistik juga menunjukkan peningkatan urbanisasi di negara yang secara tradisional sebagian besar adalah pedesaan. Selama tahun 2022, populasi permanen perkotaan meningkat sebesar 6,46 juta hingga mencapai 920,71 juta, atau 65,22 persen, sedangkan populasi pedesaan turun sebesar 7,31 juta dibanding tahun sebelumnya.
Belum jelas apakah angka populasi telah terpengaruh oleh wabah Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China tengah sebelum menyebar ke seluruh dunia. China telah dituduh oleh beberapa ahli atas kematian akibat virus yang tidak dilaporkan dengan menyalahkan kematian tersebut pada penyakit bawaan, tetapi tidak ada perkiraan jumlah sebenarnya yang dipublikasikan.
PBB memperkirakan, tahun lalu populasi dunia mencapai 8 miliar pada 15 November dan India akan menggantikan China sebagai negara terpadat di dunia pada 2023. Sensus terakhir India dijadwalkan pada 2022 tetapi ditunda di tengah pandemi.
Dalam laporan yang dirilis pada Hari Populasi Dunia, PBB juga mengatakan pertumbuhan populasi global turun di bawah 1 persen pada 2020 untuk pertama kalinya sejak 1950.
Juga Selasa, biro merilis data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi China turun ke level terendah kedua dalam setidaknya empat dekade tahun lalu di bawah tekanan dari kontrol anti-virus dan kemerosotan real estate.
Ekonomi nomor dua dunia itu tumbuh sebesar 3 persen tahun 2022, kurang dari setengah dari tahun sebelumnya sebesar 8,1 persen, data menunjukkan.
Itu adalah tingkat tahunan terendah kedua setidaknya sejak tahun 1970-an, setelah turun menjadi 2,4 persen pada tahun 2020 pada awal pandemi virus corona, meskipun aktivitas tersebut bangkit kembali setelah pembatasan yang membuat jutaan orang tetap di rumah dan memicu protes dicabut.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.