Putin berbicara melalui telepon dengan Presiden Turki hari Kamis, dan Kremlin mengatakan Putin "menegaskan kembali keterbukaan Rusia untuk dialog serius" dengan otoritas Ukraina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Putin untuk menerapkan "gencatan senjata sepihak," menurut pernyataan dari kantor kepresidenan Turki.
Erdogan juga mengatakan kepada Zelenskyy kemudian melalui telepon bahwa Turki siap menengahi "perdamaian abadi". Erdogan telah sering membuat tawaran seperti itu.
Ini membantu menengahi kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor jutaan ton biji-bijian, dan memfasilitasi pertukaran tahanan.
Baca Juga: Intelijen Ukraina Blak-blakan, Sebut akan Ada Lebih Banyak Serangan ke Teritori Rusia
Kesiapan yang diakui Rusia datang dengan prasyarat yang biasa, bahwa "otoritas Kiev memenuhi tuntutan yang sudah dikenal luas dan berulang kali dinyatakan, yaitu mengakui realitas teritorial baru," kata Kremlin, merujuk pada desakan Moskow bahwa Ukraina mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dan mengakui teritorial lainnya hasil keuntungan Rusia dalam pertempuran.
Upaya pembicaraan damai sebelumnya macet pada rintangan itu, karena Ukraina menuntut setidaknya Rusia menarik diri dari wilayah yang diduduki.
Pertempuran di Ukraina semakin menjadi perang hancur-hancuran dalam beberapa pekan terakhir, saat musim dingin tiba.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan Kamis, sedikitnya lima warga sipil tewas dan delapan lainnya cedera di seluruh negeri akibat penembakan Rusia dalam 24 jam sebelumnya.
Pertempuran intens yang sedang berlangsung untuk kota timur Bakhmut menyebabkan 60 persen kota hancur, kata Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko, Kamis. Pasukan Ukraina menahan Rusia, tetapi pasukan Kremlin menghantam kota dengan penembakan tanpa henti selama berbulan-bulan.
Merebut kota di wilayah Donbas, kawasan industri luas yang berbatasan dengan Rusia, tidak hanya akan memberi Putin keuntungan besar di medan perang setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran, tetapi juga akan merusak jalur pasokan Ukraina dan membuka jalan bagi pasukan Moskow untuk maju terus menusuk Ukraina.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.