Severity: Notice
Message: Undefined offset: 1
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 265
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV – Twitter menangguhkan akun milik sejumlah jurnalis yang meliput pemilik baru media sosial berlogo burung biru, Elon Musk pada Kamis (15/12/2022).
Melansir The Guardian, Jumat (16/12), akun jurnalis yang ditangguhkan yakni reporter dari Washington Post, New York Times, Mashable, dan CNN.
Akun Twitter perusahaan media sosial saingannya, Mastodon, yang menjadi tujuan migrasi beberapa pengguna Twitter setelah pengambilalihan Twitter oleh Musk, juga tampaknya telah ditangguhkan.
Ryan Mac, seorang reporter teknologi New York Times, menulis di akun Twitter baru bahwa dia tidak diberi peringatan sebelum akunnya ditangguhkan. Dia juga tidak menerima pemberitahuan dari perusahaan media sosial itu tentang alasan akunnya ditangguhkan secara permanen.
"Saya tidak diberi peringatan. Saya tidak mendapatkan surel atau komunikasi dari perusahaan tentang alasan penangguhan," cuit reporter New York Times Ryan Mac dari akun barunya.
Baca Juga: Elon Musk Pastikan Akun Twitter Donald Trump akan Dipulihkan, Jajak Pendapat Dukung Eks Presiden AS
Reporter tersebut juga mengatakan, dia sudah melaporkan hal tersebut kepada Elon Musk dan pihak perusahaan. Lantaran, baginya, Twitter merupakan media sosial untuk kebebasan berbicara seperti yang digaungkan pemilik Twitter, Elon Musk.
The Washington Post mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangguhan reporter teknologi mereka, Drew Harnell, bertentangan dengan klaim Elon Musk bahwa dia bermaksud menjalankan Twitter sebagai platform yang didedikasikan untuk kebebasan berbicara.
Sementara CNN mengatakan dalam pernyataannya, "Meningkatnya ketidakstabilan dan volatilitas Twitter harus menjadi perhatian luar biasa bagi semua orang yang menggunakan platform ini."
"Musk sepertinya menghapus akun yang tidak dia sukai," kata Donie O'Sullivan, salah satu jurnalis yang akunnya tiba-tiba ditangguhkan, kepada Anderson Cooper dari CNN.
Sebelumnya, Musk melarang pengembangan perangkat lunak Jack Sweeney, yang membuat berbagai akun Twitter melacak penerbangan jet pribadi dan pesawat selebriti melalui berbagai akun Twitter di bawah pengawasannya.
Dalam acara ruang Twitter, Musk ditanyai tentang larangan oleh beberapa jurnalis yang akunnya ditangguhkan. Musk mengatakan, jurnalis tidak diperlakukan berbeda dengan warga negara lain, dan menyatakan, “Jika Anda doxx (menyebarkan informasi pribadi orang lain, -red), Anda akan diskors. Itu dia. Cerita berakhir."
Meski para jurnalis telah melaporkan bahwa penangguhan itu bersifat permanen, dalam beberapa cuitan, Musk mengatakan penangguhan itu hanya akan berlangsung selama tujuh hari.
"Terkadang, jauh dari Twitter baik untuk jiwa," cuit Musk.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.