Video itu direkam oleh seseorang yang tidak terlihat kamera. Sejumlah pria berseragam militer turut terekam memberi perintah kepada orang-orang yang diduga sebagai pasukan Rusia yang menyerah.
Para serdadu yang mengawasi, mengenakan pita kuning, salah satu tanda yang kerap dikenakan pasukan Ukraina.
Selain perekam dan serdadu yang meneriakkan perintah, seorang serdadu terlihat bertiarap sembari bersiaga dengan senapan mesin.
Pada akhir video pertama, terlihat seorang yang diduga tentara Rusia keluar dari bangunan sambil menenteng senjata. Orang itu kemudian terekam membuka tembakan.
Rekaman video kemudian berubah menjadi kabur dengan latar suara baku tembak. Video ini kemudian terpotong, tetapi disusul rekaman lain dari tempat serupa yang juga viral di media sosial.
Rekaman kedua menunjukkan orang-orang yang tiarap tadi sudah bersimbah darah, terbunuh.
Misi Monitoring Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina (HRMMU) telah merilis pernyataan yang mendesak investigasi atas dugaan eksekusi ini.
"HRMMU mengetahui adanya video tersebut dan tengah memeriksanya. Kami menegaskan seruan kami bahwa semua dugaan harus diinvestigasi secara layak dan cepat oleh otoritas terkait," tulis pernyataan HRMMU dikutip Associated Press.
Olga Stefanishyna sendiri mengaku pihaknya tidak akan keberatan jika akan digelar investigasi internasional tentang kejadian tersebut.
"Kami akan lihat. Tidak ada masalah dengan itu," kata Stefanishyna.
Baca Juga: Ukraina Kian Percaya Diri, Bakal Mencapai Krimea sebelum Natal dan Akhiri Perang di Musim Semi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.